Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Pendidikan · 9 Jan 2020 07:26 WIB

Kelas Ambrol, Siswa-Siswi SDN Gunggungan Lor Belajar di Tenda Darurat


					Kelas Ambrol, Siswa-Siswi SDN Gunggungan Lor Belajar di Tenda Darurat Perbesar

PAKUNIRAN-PANTURA7.com, Bencana alam membuat siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunggungan Lor No 23, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, terpaksa tidak belajar di kelasnya. Mereka mengikuti KBM di tenda darurat.

Hal itu terjadi karena ruang kelas sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran atap kelas ambruk. Tercatat, dua ruang yang digunakan sebagai kegiatan KBM ambruk pasca diterjang hujan angin, pekan lalu.

“Semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, belajar diluar karena ada ruang kelas yang dikhawatirkan dan berpotensi roboh. Bahkan dua kelas atapnya sudah ambruk, sehingga dibuatkan tenda darurat,” kata Kepala SDN Gunggungan Lor, Adri, Kamis (9/1/2020).

Tenda darurat yang didirikan, jelad Adri, merupakan tenda pengungsian milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. “Kita laporkan kondisi kelas disini sehingga BPBD membuat tenda untuk kegiatan belajar,” paparnya.

Kepsek yang baru menjabat sekitar dua bulan ini berharap, ada tindak lanjut dari pihak pemerintah daerah untuk segera membangun gedung baru. Sehingga 23 anak didik di sekolahnya bisa nyaman mengikuti KBM seperti sediakala.

“Untuk ruang kelas yang rawan ambruk, saya berharap direhab total. Selain kelas yang ambruk atapnya, ada tiga kelas yang pondasinya patah. Terlebih sekolah ini dibangun sejak tahun 80an,” tutur Andri.

Sementara itu, Kapolsek Pakuniran, Iptu Haby Sutoko saat meninjau SDN Gunggungan Lor mengatakan, cuaca ekstrim memang terjadi di Kecamatan Pakuniran sudah lumayan lama, atau sebelum pergantian tahun 2019.

“Tapi puncaknya pada Minggu kemarin. Sehingga banyak gedung dan pohon diterpa angin. Kami juga sudah meminta kepada pihak sekolah, agar memberi pagar batas, biar anak-anak tidak main ke dalam ruangan,” ujar Haby. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Trending di Regional