Menu

Mode Gelap
Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

Pendidikan · 9 Jan 2020 07:26 WIB

Kelas Ambrol, Siswa-Siswi SDN Gunggungan Lor Belajar di Tenda Darurat


					Kelas Ambrol, Siswa-Siswi SDN Gunggungan Lor Belajar di Tenda Darurat Perbesar

PAKUNIRAN-PANTURA7.com, Bencana alam membuat siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunggungan Lor No 23, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, terpaksa tidak belajar di kelasnya. Mereka mengikuti KBM di tenda darurat.

Hal itu terjadi karena ruang kelas sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran atap kelas ambruk. Tercatat, dua ruang yang digunakan sebagai kegiatan KBM ambruk pasca diterjang hujan angin, pekan lalu.

“Semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, belajar diluar karena ada ruang kelas yang dikhawatirkan dan berpotensi roboh. Bahkan dua kelas atapnya sudah ambruk, sehingga dibuatkan tenda darurat,” kata Kepala SDN Gunggungan Lor, Adri, Kamis (9/1/2020).

Tenda darurat yang didirikan, jelad Adri, merupakan tenda pengungsian milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. “Kita laporkan kondisi kelas disini sehingga BPBD membuat tenda untuk kegiatan belajar,” paparnya.

Kepsek yang baru menjabat sekitar dua bulan ini berharap, ada tindak lanjut dari pihak pemerintah daerah untuk segera membangun gedung baru. Sehingga 23 anak didik di sekolahnya bisa nyaman mengikuti KBM seperti sediakala.

“Untuk ruang kelas yang rawan ambruk, saya berharap direhab total. Selain kelas yang ambruk atapnya, ada tiga kelas yang pondasinya patah. Terlebih sekolah ini dibangun sejak tahun 80an,” tutur Andri.

Sementara itu, Kapolsek Pakuniran, Iptu Haby Sutoko saat meninjau SDN Gunggungan Lor mengatakan, cuaca ekstrim memang terjadi di Kecamatan Pakuniran sudah lumayan lama, atau sebelum pergantian tahun 2019.

“Tapi puncaknya pada Minggu kemarin. Sehingga banyak gedung dan pohon diterpa angin. Kami juga sudah meminta kepada pihak sekolah, agar memberi pagar batas, biar anak-anak tidak main ke dalam ruangan,” ujar Haby. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

Trending di Regional