PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para petani di Kabupaten Probolinggo tengah bersiap menyambut musim tanam tembakau tahun 2019. Saat ini, para petani sibuk menyiapkan bibit dan sebagian kecil sudah mulai menanam pohon tembakau.
“Bulan Juni memang waktunya tanam tembakau. Kebetulan persediaan air masih bagus dan bibit tersedia, insyaallah proses tanam tidak ada hambatan,” kata petani di Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Bukhori, Sabtu (15/6/2019).
Petani berusia 36 tahun ini menambahkan, saat ini mayoritas petani antusias menanam tembakau. Penyebabnya, petani mengacu harga jual tembakau tahun lalu yang mencapai Rp 45 ribu per kilogram.
“Mudah-mudahan harga tembakau tahun ini juga mahal. Kalau tidak lebih mahal, minimal harga jualnya sama dengan tahun lalu,” harap pria dengan dua anak ini.
Sementara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo telah menetapkan luas areal tanam tembakau untuk tahun 2019. Jumlahnya tak jauh berbeda dengan tahun 2018, yakni sekitar 10.774 hektare.
Area tanam tersebut tersebar di 7 kecamatan yang dianggap area produktif dalam budidaya tembakau. Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Besuk, Krejengan, Kraksaan, dan Kecamatan Gading.
“Dengan rencana luas areal tanam tembakau seluas 10.774 hektare, diasumsikan rencana produksi sebesar 12.929 ton. Sedangkan, asumsi produktivitasnya sekitar 1,2 ton per hektare,” jelas Kasi Tanaman Perkebunan Semusim DKPP Kabupaten Probolinggo Evi Rosellawati.
Evi menguraikan, di Kecamatan Paiton ada lahan seluas 1.943 hektare, tersebar di 20 desa. Kecamatan Kotaanyar, seluas 1.544 hektare di 13 desa. Lalu Kecamatan Pakuniran, seluas 1.490 hektare tersebar di 11 desa.
“Di Kecamatan Besuk, seluas 2.188 hektare tersebar di 16 desa. Kecamatan Krejengan seluas 2.200 hektare di 17 desa. Kecamatan Kraksaan, seluas 1.110 hektare berada di 14 desa, dan Kecamatan Gading, seluas 299 hektare di 7 desa,” papanya. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan