Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Internasional · 18 Mar 2019 04:47 WIB

Gusdurian dan Lintas Agama, Doakan Korban Selandia Baru


					Gusdurian dan Lintas Agama, Doakan Korban Selandia Baru Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Brutalnya aksi teror penembakan terhadap jemaah masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 49 orang masih menyimpan kedukaan. Tokoh elemen agama di Kota Probolinggo pun menggelar doa bersama secara khusus untuk para korban.

Doa bersama diikuti tokoh lintas agama. Terdiri dari Gusdurian Probolinggo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Orang Muda Katholik (OMK), Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), dan Tempat Ibadah Tri Dharma (TIDD). Mereka berkumpul di salah satu kafe di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Minggu (17/3/2019) malam.

Sejumlah ungkapan dipanjatkan salah satunya, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kemanusiaan tersebut. Doapun mereka lantunkan kepada para korban dengan menggunakan media lilin sebagai bentuk ikut berduka.

Penggerak Gusdurian Probolinggo, Lukman Efendi mengaku, lintas agama berkumpul secara khusus ikut berempati atas tragedi teror penembakan di Selandia Baru. Bagi Gusdurian, aksi terorisme yang terjadi di Selandia Baru adalah tindak kejahatan yang tidak bisa diterima oleh rasa kemanusiaan dan keadilaan.

“Itu jelas menodai kerukunan hidup beragama, kami Gusdurian bersama lintas agama mengutuk kegiatan tersebut. Dan kami berharap pelaku diberi hukuman setimpal,” tegas Lukman.

Ia pun mengajak bersama masyarakat, untuk bahu-membahu bergandengan tangan melawan aksi terorisme dalam bentuk apapun. “Mari kita lawan terorisme, terorisme adalah musuh kita bersama,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Pendeta Patria Yusak dari GKJW.  Pihaknya mengaku, ikut merasakan duka cita mendalam khususnya umat muslim di Selandia Baru. Baginya ini perbuatan yang sungguh tidak bisa dimaafkan begitu saja dan agama melarang melakukan kekerasan.

“Jelas agama merupakan ajaran untuk menempuh jalan suci untuk kesejukan dan kedamaian. Oleh karena itu kita berkumpul dalam rangka menjaga kerukunan dan toleransi. Perbuatan menyakiti bahkan pembunuhan itu bukan ajaran agama,” kata Pendeta Patria.

Namun pihaknya tetap meminta semua pihak khususnya masyarakat Probolinggo tetap tenang.  “Kita serahkan semua ke pemerintah yang sudah melakukan langkah-langkah terkait aksi tersebut,” tandasnya. (*)

 

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Edisi ke-12 Bromo Marathon, Ribuan Pelari Adu Cepat Taklukkan Perbukitan Tengger

7 September 2025 - 16:05 WIB

Santri Lumajang Unjuk Gigi di Forum Pramuka Internasional

2 September 2025 - 13:02 WIB

Viral di Media Sosial, Batik Fosfor Asal Lumajang Tembus Amsterdam dan Berlin

14 Agustus 2025 - 15:19 WIB

Archipelago Resmikan Aston Inn Lumajang, Dorong Investasi Pariwisata di Jawa Timur Selatan

9 Agustus 2025 - 05:05 WIB

Jember Fashion Carnival 2025 Usung Tema Lingkungan, Akan Hadirkan 2 Ribu Peserta

6 Agustus 2025 - 18:27 WIB

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Trending di Internasional