Menu

Mode Gelap
Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

Politik Dan Pemerintahan · 13 Agu 2018 16:21 WIB

Pemkab Probolinggo Segera Tutup Lokalisasi


					Pemkab Probolinggo Segera Tutup Lokalisasi Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berencana melakukan penutupan sejumlah lokalisasi dalam waktu dekat. Penyebabnya, selain meresahkan, pelaku bisnis esek-esek itu tidak menggubris himbauan Pemkab agar segera tutup.

Plt Asisten Administrasi Kepemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Ahmad Arif menjelaskan, untuk langkah awal pihaknya tengah mengupayakan menutup lokalisasi di wilayah Kota Kraksaan. Setelahnya secara bertahap, juga akan melakukan penutupan di tempat lain di Kabupaten Probolinggo.

“Di Kota Kraksaan, titik-titiknya meliputi Blok Sampir Desa Asembagus, dan di sisi selatan jembatan Rondoningo, Kelurahan Semampir. Seluruhnya, ada sekitar 9 rumah yang dihuni 40 PSK dan mucikari,” papar Arif seusai rapat penutupan lokalisasi, Senin (13/8/2018).

Keberadaan lokalisasi yang tersebar dua lokasi itu, sebut Arif, mengurangi estetika tata kota. Padalah Kota Kraksaan merupakan ibukota Kabupaten Probolinggo. “Makanya perlu ditutup sehingga Kota Kraksaan steril dari tempat prostitusi,” tegas dia.

Dalam waktu dekat, pihaknya menurut Arif, akan melayangkan surat kepada pemilik lokalisasi hingga sebanyak tiga kali. “Jika nantinya pemilik tempat prostitusi tidak mengidahkan surat kami, ya terpaksa digsusur paksa,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi menuturkan bahwa pihaknya sudah berkali-kali melakukan razia dan memerintahkan pemilik lokalisasi segera menutup praktek tersebut. Namun bukannya berkurang, tempat prostitusi justru kian menjamur.

“Setiap razia kami lakukan, PSK (Pekerja Seks Komesial, red) yang ditemukan selalu berbeda dan semakin bertambah jumlahnya. Mereka tidak hanya warga Kabupaten Probolinggo, tetapi banyak yang berasal dari luar daerah,” urai Dwijoko. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Temui Wali Kota, KPU Kota Probolinggo Minta Hibah Kantor

7 Juli 2025 - 19:25 WIB

Penumpang Libur Sekolah Melonjak, KAI Daop 9 Jember Sediakan 170.868 Kursi Perjalanan.

24 Juni 2025 - 19:09 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Trending di Regional