Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Politik Dan Pemerintahan · 13 Agu 2018 16:21 WIB

Pemkab Probolinggo Segera Tutup Lokalisasi


					Pemkab Probolinggo Segera Tutup Lokalisasi Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berencana melakukan penutupan sejumlah lokalisasi dalam waktu dekat. Penyebabnya, selain meresahkan, pelaku bisnis esek-esek itu tidak menggubris himbauan Pemkab agar segera tutup.

Plt Asisten Administrasi Kepemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Ahmad Arif menjelaskan, untuk langkah awal pihaknya tengah mengupayakan menutup lokalisasi di wilayah Kota Kraksaan. Setelahnya secara bertahap, juga akan melakukan penutupan di tempat lain di Kabupaten Probolinggo.

“Di Kota Kraksaan, titik-titiknya meliputi Blok Sampir Desa Asembagus, dan di sisi selatan jembatan Rondoningo, Kelurahan Semampir. Seluruhnya, ada sekitar 9 rumah yang dihuni 40 PSK dan mucikari,” papar Arif seusai rapat penutupan lokalisasi, Senin (13/8/2018).

Keberadaan lokalisasi yang tersebar dua lokasi itu, sebut Arif, mengurangi estetika tata kota. Padalah Kota Kraksaan merupakan ibukota Kabupaten Probolinggo. “Makanya perlu ditutup sehingga Kota Kraksaan steril dari tempat prostitusi,” tegas dia.

Dalam waktu dekat, pihaknya menurut Arif, akan melayangkan surat kepada pemilik lokalisasi hingga sebanyak tiga kali. “Jika nantinya pemilik tempat prostitusi tidak mengidahkan surat kami, ya terpaksa digsusur paksa,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi menuturkan bahwa pihaknya sudah berkali-kali melakukan razia dan memerintahkan pemilik lokalisasi segera menutup praktek tersebut. Namun bukannya berkurang, tempat prostitusi justru kian menjamur.

“Setiap razia kami lakukan, PSK (Pekerja Seks Komesial, red) yang ditemukan selalu berbeda dan semakin bertambah jumlahnya. Mereka tidak hanya warga Kabupaten Probolinggo, tetapi banyak yang berasal dari luar daerah,” urai Dwijoko. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Trending di Regional