PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Peristiwa tenggelamnya warga kabupaten Probolinggo, Di perairan Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Diketahui sedang melakukan ritual. Ritual tersebut bertujuan guna menyembuhkan salah satu anggota rombongan, Yakni Alma (25), Warga Roto yang sedang sakit.
Informasi tersebut, Seperti yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jember. Dijelaskan jika rombongan yang dipimpin Kusnan (30), Warga Roto, Kecamatan Krucil itu, Hendak melakukan ritual penyembuhan penyakit Alma.
Kegiatan ritual sendiri, Dilakukan pada dinihari. Diketahui rencananya rombongan laki-laki, Mandi terlebih dahulu di Pantai Paseban, Baru setelahnya diikuti oleh kaum perempuan.
Para laki-laki itu, Diantaranya Supri (57), dan Ahmad (22), Warga Kertosuko; Sunari (26), Warga Roto; Serta Salam (28), Warga Sumber Duren, Kecamatan Krucil. Mereka berjalan ke lautan terlebih dahulu, Sementara yang perempuan masih menunggu di pinggir pantai.
Na’as sebelum giliran perempuan mandi di perairan pantai selatan itu, Tiba-tiba terjadi ombak besar dan menyebabkan empat orang terseret ombak. Korban Supri dan Ahmad, Ditemukan sudah meninggal dunia. Sementara Sunari, Hilang ditelan ganasnya ombak lautan selatan Jawa. Dalam peristiwa ini, hanya satu korban selamat dari terjangan ombak, yakni Salam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo menyampaikan, Berdasarkan informasi yang diterimanya, Rombongan yang dipimpin oleh Kusnan berangkat dari Probolinggo menuju Pantai Paseban untuk kegiatan ritual pengobatan.
“Jadi kedatangan mereka ke pantai Paseban guna mengobati Alma warga roto, yang sedang sakit,”jelasnya.
Pasca kejadian, Kusnan yang merupakan pimpinan rombongan meninggalkan Pantai Paseban. Ia berpamitan kepada istrinya Sutriawati (20), Untuk melakukan shalat istikhoroh. Sementara 2 jenasah yang ditemukan, Kemudian dibawa ke Puskesmas Kencong untuk divisum. Sekitar pukul 16.00, jenasah Supri dan Ahmad dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulans.
“perkiraan kami, rombongan akan sampai sekitar 3 jam ke rumah duka. Mungkin sekitar Isya’ nanti, baru sampai disini. Keluarga besarnya sudah menunggu sejak dari tadi, bahkan lubang kuburan sudah dipersiapkan,”Jelas Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Krucil, Sutrisno, Senin (02/04/2018). (*).
Penulis : Redaksi Pantura7
Editor : Zulkifly













