Menu

Mode Gelap
Mengunjungi Stasiun Mrawan Jember, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Puncak Jalur Kereta Api MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan

Sosial · 17 Des 2017 08:27 WIB

Sering Malak Pengendara, 6 Remaja Punk Diciduk Pol PP


					Remaja punk diinterogasi petugas Pol PP usai tertangkap. Perbesar

Remaja punk diinterogasi petugas Pol PP usai tertangkap.

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tim Reaksi Cepat (TRC) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, ‘menggaruk’ enam remaja punk, yang tengah terpantau memalak pengendara di lampu merah Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan.

Remaja ingusan yang diciduk Pol PP masing-masing KS (15), DAN (14), dan RK (14), ketiganya asal Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar. Tiga remaja lain adalah JK (16), asal Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton; RH (15), warga Besuki Situbondo serta JL (16), asal Desa Talkandang, Kecamatan Kotaanyar.

Kanit TRC Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo mengatakan, enam remaja jalanan ini terpaksa ditertibkan karena sudah sangat meresahkan masyarakat, terutama para pengguna jalan. Mereka beraksi saat pengendara mobil dan motor tengah berhenti, karena lampu merah menyala.

“Ulah mereka sering meresahkan masyarakat, mereka minta uang kepasa pengguna jalan. Alasannya untuk makan, namun jika tak diberi, mereka tak segan-segan merusak mobil,” papar Budi kepada PANTURA7.com, Minggu (17/12/2017).

Mayoritas anak baru gede (ABG) ini, kata Budi, merupakan anak putus sekolah. Mereka sudah menjadi target petugas sejak beberapa hari lalu, namun selalu berhasil kabur saat petugas datang. Selanjutnya, petugas akan memanggil orang tua masing-masing untuk diberi pembinaan.

“Setelah dibina dan dirapikan rambutnya, mereka akan kami serahkan kepada orang tuanya. Harapannya, para orang tua mengawasi mereka agar akftifitasnya tak merugikan orang lain,” tandas Budi.

Para ABG punk saat ditanyai petugas mengaku hendak ke Malang. Mereka nekad memintai pengendara uang, sebagai bekal selama perjalanan. “Mau ke Malang. Uangnya buat makan, nanti kalau sudah ada uang berangkat kesana, syukur-syukur bisa gandol truk,” kilah RH, salah satu remaja yang tertangkap. (din/arf).

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Trending di Sosial