Lumajang, – Kerusakan infrastruktur dasar akibat erupsi Semeru menjadi fokus pemulihan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Tim survei terpadu mencatat sekitar 1.000 meter jalan lingkungan dan drainase di Kecamatan Pronojiwo terdampak material vulkanik, disertai kerusakan jaringan air minum dan layanan sanitasi pada 232 titik sumur individu dan fasilitas sanitasi keluarga.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lumajang, Aris Pidekso, menegaskan, pemetaan kerusakan dilakukan secara terukur dan berbasis data lapangan.

“Survei dilakukan dengan pendekatan visual langsung, dipadukan dengan pemantauan citra satelit dan drone, sehingga mempercepat identifikasi kerusakan secara akurat,” kata Aris, Senin (24/11/2025).

Selain infrastruktur, tim juga mencatat dampak signifikan pada hunian warga. Sebanyak 232 rumah terverifikasi terdampak di wilayah Pronojiwo, dengan seluruh pemilik rumah telah teridentifikasi, termasuk tujuh korban yang masuk dalam SK pembagian hunian tetap BSD.

Sementara itu, Kecamatan Candipuro dilaporkan tidak mengalami kerusakan pada rumah, jalan, drainase, jaringan perpipaan air minum, maupun layanan sanitasi.

“Hasil survei menunjukkan, bahwa di Kecamatan Candipuro tidak terdapat kerusakan rumah, jalan lingkungan, drainase, jaringan perpipaan air minum, maupun layanan sanitasi. Kondisi ini menandakan bahwa infrastruktur di wilayah tersebut tetap aman bagi warga,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.