Menu

Mode Gelap
12 Desa di Kabupaten Probolinggo Masih Belum Miliki Kades Definitif, ini Daftarnya Hendak Nyeberang, Lansia Ditabrak Pemotor hingga Tak Bernyawa Bupati Lumajang: 2026 Tahun Sulit, Dana Infrastruktur Dipangkas Rp260 miliar Setelah 395 Hari, Kepala Rutan Kraksaan Resmi Berganti Festival Kue Bulan di TITD Pay Lien San, Tradisi Tionghoa yang Terus Dilestarikan Masuk Tahap Administrasi, 18 Proyek Jalan di Lumajang Segera Dikerjakan

Ekonomi · 7 Okt 2025 15:44 WIB

Raup Untung Rp8 Juta Sekali Panen, Petani Semangka di Lumajang Sukses Budidayakan Semangka Inul


					Senewi (50), seorang petani asal Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, berhasil membudidayakan semangka jenis Inul.
Perbesar

Senewi (50), seorang petani asal Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, berhasil membudidayakan semangka jenis Inul.

Lumajang, – Dengan memanfaatkan lahan seluas 2.000 meter persegi, Senewi (50), seorang petani asal Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, berhasil membudidayakan semangka jenis Inul dan memanen hingga 2 ton sekali panen.

Dari hasil panen tersebut, ia mampu meraup keuntungan hingga Rp8 juta.

Semangka Inul yang dibudidayakan Senewi memiliki ciri khas tersendiri, yakni berbentuk lonjong dengan daging buah berwarna kuning cerah.

Selain tampilannya yang unik, semangka ini juga dikenal dengan rasanya yang manis dan segar. Dalam satu musim tanam, semangka jenis ini bisa dipanen setelah berusia sekitar 65 hari.

“Di lahan ini bisa dapat sekitar 2 ton semangka jenis Inul. Harga sekarang Rp4.000 per kilogram dengan pengiriman ke Lumajang dan Surabaya,” kata Senewi saat ditemui pada Selasa (7/10/25).

Semangka Inul yang dibudidayakan Senewi tidak hanya laris di pasar lokal Kabupaten Lumajang, namun juga dikirim hingga ke kota Surabaya.

“Ke depan, saya berharap bisa memperluas lahan tanam dan meningkatkan volume produksi guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” katanya.

Keberhasilan budidaya semangka Inul ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi Senewi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja musiman bagi warga sekitar. Saat panen tiba, beberapa pekerja tampak sibuk memanen semangka di lahan miliknya.

Menariknya, saat musim panen tiba, sejumlah warga juga datang langsung ke lokasi untuk membeli semangka segar langsung dari kebun. Mereka mengaku lebih menyukai buah yang dipetik langsung di kebun karena rasa dan kesegarannya lebih terjaga.

“Makan semangka jenis Inul, bentuknya lonjong, rasanya manis dan segar. Sengaja datang ke sini karena kami pengen yang fresh,” kata Rahman, warga yang membeli semangka langsung dari lahan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lahan Tembakau di Lumajang Melejit Jadi 14.000 Hektar, Produksi Tembus 700 Ton

30 September 2025 - 14:10 WIB

Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang

28 September 2025 - 16:31 WIB

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Trending di Ekonomi