Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 18 Sep 2025 17:22 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing


					Kehadiran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Lumajang tidak dimaksudkan untuk mengganggu dinamika pasar, apalagi mematikan usaha beras lokal. Perbesar

Kehadiran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Lumajang tidak dimaksudkan untuk mengganggu dinamika pasar, apalagi mematikan usaha beras lokal.

Lumajang, – Kehadiran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Lumajang tidak dimaksudkan untuk mengganggu dinamika pasar, apalagi mematikan usaha beras lokal. Justru sebaliknya SPHP adalah jaring pengaman ekonomi.

“SPHP didorong masif bukan untuk menekan beras lokal, tetapi untuk menahan gejolak harga sekaligus menjaga inflasi agar tetap terkendali. Masyarakat tetap bisa menjangkau beras, sementara pedagang tetap memiliki ruang usaha yang sehat,” kata Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo, Kuswadi, Kamis (18/9/25).

Selain itu, kata dia, Bulog, TPID, pelaku usaha, dan pemerintah daerah terus membangun sinergi agar distribusi SPHP berjalan tertib.

Edukasi juga terus digencarkan agar tidak ada lagi miskonsepsi bahwa SPHP adalah lawan. Faktanya, SPHP dan beras lokal bisa berdampingan, mengisi kebutuhan pasar yang luas dan beragam.

“Stabilisasi harga pangan harus dipandang sebagai kepentingan bersama. SPHP tidak merusak, justru menjaga ekosistem agar tetap adil dan sehat,” jelasnya.

Lebih jauh, Kuswadi menekankan pentingnya sinergi dengan pelaku usaha lokal. Ia memastikan Bulog terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) bersama Tim Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Kabupaten Lumajang.

“Langkah ini untuk memastikan distribusi SPHP berjalan tertib, stok beras terjaga, dan harga tidak melonjak liar,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Trending di Ekonomi