Menu

Mode Gelap
Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

Ekonomi · 18 Sep 2025 14:58 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg


					MAHAL: Penjual daging ayam potong di Pasar Baru Kota Probolinggo, Murdiana sedang memotong daging ayam jualannya. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MAHAL: Penjual daging ayam potong di Pasar Baru Kota Probolinggo, Murdiana sedang memotong daging ayam jualannya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Harga daging ayam potong atau ayam broiler di Pasar Baru Kota Probolinggo, Kamis (18/9/25), terpantau naik menjadi Rp. 40 ribu per kilogram (kg).

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru, sebelum naik harga daging ayam potong hanya kisaran Rp. 30 ribu hingga Rp. 35 ribu/kg.

Sedangkan harga daging ayam kampung mencapai Rp. 80 ribu/kg. Adapun sebelumnya, harga daging ayam kampung hanya Rp. 70 ribu hingga Rp. 75 ribu/kg.

Salah satu pedagang daging ayam, Mudiana mengaku, kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Namun lonjakan harganya berlangsung secara bertahap.

“Ya, naiknya itu mulai ada demo, sampai sekarang harga daging ayam mencapai Rp. 40 ribu per kilogram,” kata Mudiana.

Mudiana menyebut, naiknya harga daging ayam ini dipicu pasokan dari peternak yang berkurang sehingga mempengaruhi harga. Apalagi, ayam yang diternak oleh para peternak banyak yang mati.

“Menaikan harga ini juga berpengaruh terhadap pembelian, konsumen yang mengurangi jumlah pembelian hampir separuhnya,” keluhnya.

Hal senada disampaikan oleh pedagang daging ayam lain, Bawon. Ia menyebut, naiknya harga daging ayam ini karena stok dari peternak menipis. Jika pun ada, ayam yang tersedia ukurannya relatif kecil.

“Bukan hanya peternak di Probolinggo, namun juga peternak di Lumajang stoknya tipis sehingga harus mendatangkan dari daerah lain. Misal ayam dari Solo, meskipun harganya murah namun tetap mahal, karena adanya biaya kirim,” beber dia. (*)

 


Editor:  Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Trending di Ekonomi