Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mengajukan normalisasi Sungai Regoyo sebagai langkah darurat untuk membuka akses jalan warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, yang terisolasi akibat banjir lahar hujan dari Gunung Semeru.
Proses normalisasi saat ini tengah diproses oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat.
Banjir lahar hujan yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan jembatan limpas satu-satunya akses keluar masuk dusun tertimbun material batu dan pasir setinggi enam meter. Akibatnya, warga tidak dapat bepergian keluar dusun, termasuk untuk membeli kebutuhan pokok atau mengambil bantuan sosial.
“Solusi sementara kami sudah minta ke Dinas PU untuk dilakukan normalisasi sungai, sekarang sedang proses,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati, Kamis (31/7/25).
Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah menjelaskan, kondisi warga sangat memprihatinkan. Selama dua hari terakhir, mereka benar-benar terisolasi tanpa akses logistik.
Sebanyak 12 keluarga bahkan tidak dapat mengambil bantuan beras 20 kilogram yang telah disiapkan pemerintah karena terjebak banjir.
Pemkab Lumajang telah menyiapkan 127 paket sembako yang akan dikirim langsung ke rumah-rumah warga terdampak pada hari ini. Mengingat akses darat masih tertutup, distribusi bantuan akan dilakukan secara estafet dengan melintasi sungai.
“Kemarin ada bantuan juga tidak bisa diambil karena banjir, jadi besok pagi kami akan antar langsung ke rumah warga estafet melewati sungai,” terang bupati.
Lebih lanjut, Bunda Indah mengungkapkan, bahwa kejadian ini kembali membuka wacana relokasi warga ke kawasan aman.
Di samping itu, pemerintah telah menyiapkan hunian tetap di kompleks relokasi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur. Sisi lain warga masih enggan pindah karena merasa berat meninggalkan kampung halaman yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian mereka.
“Kalau warga Sumberlangsep mau direlokasi kami sangat senang, tempatnya juga sudah ada. Tapi mereka masih berat meninggalkan kampung karena di situlah ladang dan ternaknya,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra