Menu

Mode Gelap
Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember Polantas Kejar Terduga Pelaku Curanmor, Diamankan Setelah Motor Ditabrak Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental Toko Emas di Pasirian Lumajang Dibobol Dua Wanita, Kalung 15 Gram Raib Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida

Sosial · 19 Jun 2025 21:28 WIB

Wali Kota Pasuruan Susur Sungai, Disangka Cari Balita Hilang


					KAGET: Warga Lingkungan Temenggungan, Kelurahan Pohjentrek, menyaksikan persiapan susur Sungai Gembong oleh BPBD dan Wali Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois). Perbesar

KAGET: Warga Lingkungan Temenggungan, Kelurahan Pohjentrek, menyaksikan persiapan susur Sungai Gembong oleh BPBD dan Wali Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Kehadiran sejumlah personel BPBD Kota Pasuruan di Lingkungan Temenggungan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kamis (19/6/2025) pagi, sempat membuat warga bertanya-tanya. Mereka mengira pencarian balita hilang, M. Syawali, kembali dilanjutkan.

Namun, dugaan itu nyatanya keliru. Kehadiran petugas ternyata untuk mempersiapkan kegiatan susur Sungai Gembong yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo.

Kebetulan, titik awal penyusuran dimulai dari kawasan Temenggungan lokasi yang juga menjadi tempat hilangnya Syawali, tepat sebulan sebelumnya.

“Saya kira anak itu ketemu, atau lagi dicari. Kok banyak relawan datang ke sini,” ujar seorang warga setempat.

Wali Kota Adi Wibowo menjelaskan bahwa kegiatan susur sungai ini merupakan bagian dari upaya pemetaan awal terhadap potensi, permasalahan, serta risiko kebencanaan di wilayah Kota Pasuruan.

“Kegiatan ini bagian dari analisis strategis terhadap kondisi sungai. Kita ingin melihat langsung apa saja potensi yang bisa dikembangkan, juga ancaman dan tantangan yang perlu diatasi. Kota Pasuruan dikelilingi tiga sungai besar: Welang, Gembong, dan Petung,” kata Adi.

Penyusuran berlangsung sekitar dua jam, dimulai dari wilayah Pohjentrek hingga muara Sungai Gembong di Pelabuhan Pasuruan, dan dilanjutkan menyusuri pesisir hingga Pantai Kepel.

Dari hasil penyusuran, ditemukan sejumlah permasalahan lingkungan. Tumpukan sampah masih terlihat di dasar dan bantaran sungai. Selain itu, banyak bangunan berdiri di sepanjang tepi sungai, bahkan sebagian menempati area parapet atau fondasi pelindung sungai.

“Ini akan kami petakan secara menyeluruh sebagai dasar perencanaan pembangunan yang tidak hanya fisik, tetapi juga selaras dengan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Seperti diketahui, M. Syawali (3), balita asal Desa Plret, Kecamatan Pohjentrek, dilaporkan hilang di tepi Sungai Gembong pada 19 Mei 2025. Ia terakhir terlihat duduk di teras rumah warga saat ibunya, yang membawanya berbelanja, meninggalkannya sejenak karena merasa sakit perut.

Saat sang ibu kembali dari sungai, anak tersebut sudah tidak ada di tempat. Warga sempat melakukan penyisiran dan melaporkannya ke BPBD Kota Pasuruan.

Pencarian dilakukan selama tujuh hari oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, hingga relawan. Area pencarian diperluas hingga muara sungai dan kawasan pesisir. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, korban tidak juga ditemukan.

Sesuai prosedur, operasi pencarian resmi dihentikan pada 26 Mei 2025. Hingga kini, keberadaan Syawali masih belum diketahui. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan

27 September 2025 - 14:18 WIB

Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

27 September 2025 - 07:47 WIB

Gempa Guncang Timur Laut Banyuwangi, KAI Daop 9 Jember Sebut Tidak Ada Kerusakan

25 September 2025 - 20:09 WIB

BPS Sebut Angka Kemiskinan Jember Turun jadi 8,67 Persen

25 September 2025 - 19:32 WIB

Dulu Penerima PKH, Kini Juragan Kerupuk, Kisah Lukman dari Lorong Sempit Desa Semeru

25 September 2025 - 16:20 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Trending di Sosial