Pasuruan, – DPRD Kabupaten Pasuruan menyoroti insiden peluru nyasar yang melukai seorang warga di Kecamatan Lekok.
Anggota Komisi I DPRD, Eko Suryono, menyatakan, keprihatinannya dan menilai kejadian tersebut sebagai persoalan serius yang membutuhkan penanganan segera.
Menurutnya, sejak tahun 2019 hingga 2025, sudah terjadi empat kali insiden serupa di wilayah tersebut. Bahkan, pada 2023 lalu, sebuah rumah warga dilaporkan terkena mortir nyasar.
“Ini bukan pertama kali. Terhitung sejak 2019 sudah empat kali terjadi. Bahkan ada mortir yang mengenai rumah warga. Ini kembali terjadi dan tidak bisa dianggap sepele,” kata Eko, Selasa (27/5/2025).
Eko menegaskan, perlunya evaluasi tata ruang wilayah, khususnya di sekitar kawasan Alastlogo yang selama ini menjadi lokasi latihan militer.
“Ini harus segera diselesaikan. Pertama, buka kembali tata ruang. Jangan jadikan wilayah Alastlogo dan sekitarnya sebagai wilayah militer karena tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” tegasnya.
Ia juga menyerukan agar pemerintah lebih berpihak pada keselamatan warga.
“Pemerintah harus hadir untuk rakyat. Ini yang paling penting. Saya akan mengawal terus kebijakan agar rakyat tidak menjadi korban atau tumbal dari fenomena yang terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Suyati (55), warga Dusun Karang Asem, Desa Wates, Kecamatan Lekok, terluka di paha kiri akibat proyektil nyasar saat ia berada di pinggir jalan wilayah Desa Pasinan, Selasa pagi (27/5/2025). Saat itu, ia sedang berbincang dengan saudaranya usai mengambil sayuran. Korban mengalami luka ringan dan saat ini dirawat di RSUD Grati. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra