Menu

Mode Gelap
Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live Normalisasi Jalur Lahar di Lumajang: Bukti Sinergi Pelaku Usaha dan Masyarakat Hadapi Bencana

Hukum & Kriminal · 14 Mei 2025 12:45 WIB

Satpol PP Lumajang Bantah Pengeroyokan, Pedagang Es Krim Mengaku Dikeroyok


					Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang membantah tuduhan mengeroyok seorang pedagang es krim (Foto: Istimewa) Perbesar

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang membantah tuduhan mengeroyok seorang pedagang es krim (Foto: Istimewa)

Lumajang, – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang membantah tuduhan, telah mengeroyok seorang pedagang es krim, Misrat (50), warga Desa Tegalciut, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

Misrat yang sebelumnya melaporkan kejadian itu kepada Polres Lumajang mengaku, dikeroyok lima personel Satpol PP saat berjualan di Alun-alun Lumajang pada Minggu (11/5/2025) lalu.

Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Lumajang, Mochammad Chaidir Sholeh menjelaskan, bahwa luka yang dialami Misrat disebabkan oleh senggolan dengan handy talkie (HT) yang dibawa petugas saat menggeser dagangan Misrat.

“Jadi waktu itu teman-teman mau menggeser dagangannya, yang bersangkutan kayak tidak terima. Kebetulan petugas ada yang bawa HT, terus tersenggol, nah itu dianggap pengeroyokan,” ungkap Chaidir, Rabu (14/5/25).

Chaidir menilai, bahwa jika benar terjadi pengeroyokan, seharusnya banyak saksi yang melihat, mengingat saat itu Alun-alun Lumajang dipenuhi warga yang hendak melepas keberangkatan jemaah haji.

“Kalau memang pengeroyokan pasti kan banyak saksi, ada foto atau video dan pasti sudah viral, kan banyak orang di sana,” ujarnya.

Chaidir menambahkan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan untuk tidak berjualan di area alun-alun pada hari tersebut, bertepatan dengan agenda pemberangkatan calon jemaah haji.

Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan oleh pedagang. “Kami sudah mengingatkan beberapa kali bahwa di daerah situ tidak ada aktivitas jual beli, sudah ada suratnya,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 400 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi

14 Mei 2025 - 19:50 WIB

Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum

14 Mei 2025 - 19:25 WIB

Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

14 Mei 2025 - 18:22 WIB

Eks Kepala Desa di Bondowoso Edarkan Narkoba, Tertangkap di Jember.

13 Mei 2025 - 20:52 WIB

Dua Hari, Empat Transaksi Sabu Digagalkan Polres Jember

13 Mei 2025 - 19:32 WIB

Kakak-beradik asal Gunung Geni Probolinggo jadi Maling Motor, Kini Dibekuk Polisi

13 Mei 2025 - 17:15 WIB

Terlibat Pengeroyokan di Jalur Pantura, Dua Pemuda Diringkus Polisi

12 Mei 2025 - 13:42 WIB

Ironi Oknum Satpol PP Lumajang, Penegak Perda yang Diduga Dalangi Penganiayaan

12 Mei 2025 - 11:40 WIB

Akademisi Desa Aparat Penegak Hukum Serius Berantas Miras di Probolinggo

11 Mei 2025 - 19:12 WIB

Trending di Hukum & Kriminal