PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Belasan kapal motor hias jenis Jonggrang, nampak beriringan memasuki Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, Rabu (25/07/2018) pagi. Kapal yang dihias warna warni ini merupakan kapal pembawa Jamaah Calon Haji (JCH) asal Pulau Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Ya, kebiasaan warga Pulau Giliketapang mengantar JCH saat berangkat haji menggunakan kapal hias, merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan warga saat musim haji. Warga menyebut kegiatan tersebut dengan sebutan tradisi ‘Ngater Kajien’.
Kepala Desa Giliketapang Supariono mengatakan jika tradisi ‘Ngater Kajien’ selalu dilakukan warganya setiap ada warga menunaikan ibadah haji. Para JCH yang naik haji, dikawal dan diantarkan oleh sanak saudara tetangga dan kerabat hingga sampai ke pulau seberang.
“Tradisi Anter Kajien ini sudah rutin dilakukan oleh warga Giliketapang. Mereka diantar rombongan keluarga dan kerabat saat berangkat dari rumah masing-masing,” kata Supariono.
Tahun ini, tambah Supariono, terdapat 18 warganya yang berangkat ke tanah suci untuk menunaikan rukun islam kelima. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sejumlah 12 JCH. “Mereka diantar ke Miniatur Ka’bah di Gending hingga ke Surabaya,” imbuh dia.
Salah seorang JCH, Dandi (20) mengaku sangat senang niatnya berangkat haji kian meriah dengan tradisi ‘Ngater Kajien’ yang dilakukan oleh masyarakat dii desanya. Dandi merasa ttak sendirian berhaji karena diiringi oleh kerabat dan tetangganya.
“Alhamdulillah, sangat senang bisa berangkat haji. Semoga saja lancar tidak ada kendala baik berangkat maupun saat pulang nantii,” girang Dandi.
Para JCH asal Pulau Giliketapang nantinya akan bergabung dengan jemaah lain di Miniatur Ka’bah Desa Curahsawo, Kecamatan Gending sebelum dilepas menuju embarkasi haji di Surabaya. Diketahui, jumlah JCH di Kabupaten Probolinggo tahun 2018 sejumlah 824 orang, yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 27 dan 28. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ahcmad Zulkifly
Tinggalkan Balasan