Menu

Mode Gelap
Dipicu Cemburu, Suami di Pasuruan Cekik Istri hingga Meninggal Razia Gabungan di Gending, Satpol PP Probolinggo Sita 3.819 Botol Miras Pemkab Lumajang Fokus Perbaiki Indikator KKS untuk Wujudkan Kabupaten Sehat yang Nyata Kasus Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Satpol PP Lumajang Masih Bergulir, Polisi Dalami CCTV Polisi Susun Strategi Baru Tertibkan Tambang Pasir Ilegal di Lumajang Disatroni Perampok, Motor dan Perhiasan Petani di Krucil Raib

Olahraga · 23 Jun 2021 16:40 WIB

Demam EURO 2020 Landa Kampung Pesisir di Pasuruan


					Demam EURO 2020 Landa Kampung Pesisir di Pasuruan Perbesar

KRATON,- Demam EURO 2020 atau Piala Eropa 2020 melanda Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Di kawasan pesisir ini, ratusan bendera negara peserta Piala Eropa 2020 terpasang di depan rumah, jalan desa bahkan hingga tiang kapal.

Warga Desa Gerongan rela mengeluarkan uang untuk membuat bendera negara peserta piala eropa yang didukung. Mulai dari bendera berukuran 3×5 meter hingga yang berukuran jumbo, 10×20 meter.

Selain memasang bendera pada tiang bambu setinggi 20 meter, ada juga warga yang memasang stiker logo Euro 2021 dan menempelkan bendera negara jagoannya di sepeda motornya.

“Saking antusiasnya saya, sepeda motor saya ini saya tempeli logo Euro dan bendera negara jagoan saya yaitu Jerman,” kata Kamil, warga Desa Gerongan, kepada PANTURA7.com, Rabu (23/6/21).

Warga Desa Gerongan lain, Saim mengatakan, demam Piala Eropa ini sejatinya belum seberapa jika dibandingkan saat Piala Dunia (World Cup). Setiap rumah, bisa memasang 4 sampai 6 bendara negara peserta World Cup.

“Pada Piala Eropa ini bendera yang dipasang hanya ratusan jumlahnya. Kalau Piala Dunia bisa ribuan bendera yng terpasang,” beber Saim.

Saat momentum Piala Dunia, dijelaskan Saim, setiap tim atau negara yang sudah gugur dalam babak penyisihan grup atau kalah di sistem gugur, maka benderanya diturunkan. Namun kebiasaan itu tak berlaku dalam Euro 2020 ini.

“Kalau Euro ini kan sedikit negara pesertanya mas, jadi tim yang kalah benderanya tidak diturunkan, biar tetap meriah,” jelas dia.

Sekretaris Desa Gerongan Hasani mengatakan, pihak desa mendukung kegiatan masyarakat sepanjang positif. Namun berpesan kepada warga agar tidak menggelar nonton bareng, seperti pada Piala Eropa sebelumnya.

“Kalu dulu sebelum ada Covid-19 ada nonton bareng, kalau sekarang pemerintah Desa tidak membolehkan, untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Tetapi untuk pemasangan bendera, Pemerintah Desa sangat mendukung,” urai dia.

Pemasangan bendera, lanjutnya, tersebar di 4 dusun. Jika Piala Dunia, semua dusun memasang bendera. “Ini memang sudah tradisi sejak tahun 1990, karena di Desa Gerongan ini mayoritas suka sepak bola,” ungkap Hasani.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025

1 Mei 2025 - 18:14 WIB

Tatap Porprov Jatim ke-IX, KONI Kota Probolinggo Pasang Target Borong 40 Medali Emas

26 April 2025 - 17:18 WIB

Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas

18 April 2025 - 14:47 WIB

Cari Tantangan Baru, Pevoli Mega Hangestri Resmi Tinggalkan Red Sparks

15 April 2025 - 20:02 WIB

Usai Borong 18 Medali di Kejurprov, FPTI Kota Probolinggo Targetkan 3 Emas di Porprov Jatim

14 April 2025 - 17:13 WIB

Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor

11 April 2025 - 19:24 WIB

Pocari Sweat Run 2025 Bakal Digelar di Sirkuit Mandalika Lombok, Menpora Dito Berikan Apresiasi

12 Maret 2025 - 11:07 WIB

Hempaskan Perlawanan Sugeng Nufindarko, Zulfikar Imawan Nakhodai KONI Kota Probolinggo

27 Februari 2025 - 21:37 WIB

Satria Pandita Jadi Juara Umum Kejuaraan Bupati Lumajang Archery Tournament 2025

23 Februari 2025 - 21:38 WIB

Trending di Olahraga