Menu

Mode Gelap
Ada Pengendara Mabuk, Dua Pemotor Adu Banteng di Kota Probolinggo, Satu Tewas Lupa Cabut Kunci Kontak Bikin Karyawan Barbershop di Kota Probolinggo Kehilangan Motor Sport Sebelum Tertangkap, Kawanan Maling Motor di Sentul Probolinggo Incar Tempat ini Gempa di Tiris Probolinggo Terjadi 64 Kali, Rusak 21 Rumah Dua Sekawan Maling Motor di Masjid Sentul Probolinggo Ternyata Spesialis Curanmor Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi

Olahraga · 23 Jun 2021 16:40 WIB

Demam EURO 2020 Landa Kampung Pesisir di Pasuruan


					Demam EURO 2020 Landa Kampung Pesisir di Pasuruan Perbesar

KRATON,- Demam EURO 2020 atau Piala Eropa 2020 melanda Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Di kawasan pesisir ini, ratusan bendera negara peserta Piala Eropa 2020 terpasang di depan rumah, jalan desa bahkan hingga tiang kapal.

Warga Desa Gerongan rela mengeluarkan uang untuk membuat bendera negara peserta piala eropa yang didukung. Mulai dari bendera berukuran 3×5 meter hingga yang berukuran jumbo, 10×20 meter.

Selain memasang bendera pada tiang bambu setinggi 20 meter, ada juga warga yang memasang stiker logo Euro 2021 dan menempelkan bendera negara jagoannya di sepeda motornya.

“Saking antusiasnya saya, sepeda motor saya ini saya tempeli logo Euro dan bendera negara jagoan saya yaitu Jerman,” kata Kamil, warga Desa Gerongan, kepada PANTURA7.com, Rabu (23/6/21).

Warga Desa Gerongan lain, Saim mengatakan, demam Piala Eropa ini sejatinya belum seberapa jika dibandingkan saat Piala Dunia (World Cup). Setiap rumah, bisa memasang 4 sampai 6 bendara negara peserta World Cup.

“Pada Piala Eropa ini bendera yang dipasang hanya ratusan jumlahnya. Kalau Piala Dunia bisa ribuan bendera yng terpasang,” beber Saim.

Saat momentum Piala Dunia, dijelaskan Saim, setiap tim atau negara yang sudah gugur dalam babak penyisihan grup atau kalah di sistem gugur, maka benderanya diturunkan. Namun kebiasaan itu tak berlaku dalam Euro 2020 ini.

“Kalau Euro ini kan sedikit negara pesertanya mas, jadi tim yang kalah benderanya tidak diturunkan, biar tetap meriah,” jelas dia.

Sekretaris Desa Gerongan Hasani mengatakan, pihak desa mendukung kegiatan masyarakat sepanjang positif. Namun berpesan kepada warga agar tidak menggelar nonton bareng, seperti pada Piala Eropa sebelumnya.

“Kalu dulu sebelum ada Covid-19 ada nonton bareng, kalau sekarang pemerintah Desa tidak membolehkan, untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Tetapi untuk pemasangan bendera, Pemerintah Desa sangat mendukung,” urai dia.

Pemasangan bendera, lanjutnya, tersebar di 4 dusun. Jika Piala Dunia, semua dusun memasang bendera. “Ini memang sudah tradisi sejak tahun 1990, karena di Desa Gerongan ini mayoritas suka sepak bola,” ungkap Hasani.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tajemtra 2025 Segera Digelar, Targetkan 17 Ribu Peserta dengan Hadiah Rp100 Juta

16 Juli 2025 - 20:16 WIB

Kontingen Jember Gagal Total di Porprov Jatim 2025, Terbenam di Peringkat 20

10 Juli 2025 - 20:52 WIB

Hanya Bertengger di Posisi 30 Porprov Jatim 2025, KONI Kota Probolinggo Segera Evaluasi Tim

8 Juli 2025 - 16:39 WIB

Kontingen Lumajang Ikut 17 Cabang dan 307 Peserta di Porseni Madrasah Jatim 2025

6 Juli 2025 - 16:57 WIB

Panahan Lumajang Sabet Medali Emas di Porprov Jatim

5 Juli 2025 - 12:25 WIB

Pecahkan Rekor Dua Nomor Sekaligus, Atlet Aquatik Kota Probolinggo Persembahkan 2 Medali Emas

3 Juli 2025 - 22:17 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Giliran Berkuda dan Tenis Meja Sumbang Medali untuk Kontingen Kota Probolinggo

1 Juli 2025 - 13:21 WIB

Triathlon Sumbang 2 Medali Emas untuk Kontingen Kota Probolinggo di Porprov Jatim 2025

30 Juni 2025 - 23:55 WIB

Trending di Olahraga