Lumajang, – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Kabupaten Lumajang tidak hanya berdampak pada pemenuhan gizi anak. Program tersebut juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran.
Melalui operasional dapur MBG, puluhan warga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan kini memperoleh penghasilan harian.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, satu dapur MBG mampu menyerap sekitar 50 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, sebagian di antaranya merupakan tenaga terampil, sementara sisanya adalah pekerja non-skill.
“Yang 47 orang ini benar-benar masyarakat yang sebelumnya tidak bekerja. Mereka cukup melakukan pekerjaan sederhana seperti, memotong sayur, mengupas bawang merah atau bawang putih, dengan upah harian Rp100 ribu hingga Rp125 ribu,” katanya, Jumat (26/12/2025).
Menurutnya, skema tersebut memberikan kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat lapisan bawah, tanpa harus memiliki pendidikan atau keahlian khusus. Dengan penghasilan harian tersebut, kebutuhan dasar keluarga dapat terbantu.
Indah menambahkan, jika nantinya terdapat 100 dapur MBG yang beroperasi di Lumajang, maka sedikitnya 5.000 lapangan kerja baru akan tercipta. “Tentunya akan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan di Lumajang,” katanya.
Selain menyerap tenaga kerja, program MBG berdampak pada meningkatnya perputaran ekonomi daerah. “Ya seperti telur, ayam, dan sayuran meningkat, sehingga petani, peternak, dan pedagang lokal turut merasakan manfaatnya,” ucapnya.
Meski demikian, bupati menegaskan pentingnya pengawasan dari sektor kesehatan. Ia meminta jajaran terkait memastikan makanan yang disajikan kepada anak-anak sesuai dengan standar dan SOP yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
“Gizi anak harus tetap terpantau dengan baik, aman, dan sesuai aturan. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (*)












