Probolinggo,– Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Probolinggo masa bakti 2025 – 2029 resmi dilantik pada Senin malam (15/12/2025).
Pelantikan pengurus KONI Kota Probolinggo berlangsung di Bale Hinggil, Jalan dr. Sutomo. Hadir Ketua Umum KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil; Forkopimda Kota Probolinggo dan perwakilan cabor naungan KONI Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI Kota Probolinggo Zulfikar Imawan mengaku bersyukur akhirnya pengurus KONI Kota Probolinggo dilantik. Sejak SK turun pada Maret 2025, banyak agenda dan kesibukan, mulai gelaran Porprov hingga pergantian beberapa pengurus.
“Karena kesibukan dan agenda itulah, alhamdulillah pada hari ini pengurus KONI Kota Probolinggo oeriode 2025 – 2029 telah dilantik,” katanya.
Zulfikan menjelaskan, ada tantangan kedepan bagi pengurus KONI yang baru yakni meningkatkan prestasi atlet, yang pada Porprov Jawa Timur ke 9 di Malang, Kota Probolinggo berada di peringkat 30 dari 38 peserta.
Selain evaluasi serta mencari bibit baru untuk meningkatkan prestasi, agenda terdekat yakni menggelar Pekan Olahraga Kota (Porkot) pada tahun 2026. Agenda ini tidak dilaksanakan sejak 10 tahun terakhir.
“Tugas kita berat, namun dengan kepengurusan baru, target kita yakni peningkatan peringkat pada Porprov 2027 di Surabaya, dan Porkot 2026 akan menjadi tolak ukur,” imbuhnya.
Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Timur, Muhammad Nabil menekankan pentingnya soliditas pengurus serta sinergi dengan pemerintah daerah dan cabang olahraga.
Ia berharap kepengurusan KONI baru bekerja secara profesional, transparan, dan berorientasi pada prestasi, khususnya dalam menghadapi agenda olahraga tingkat regional maupun nasional.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi awal dari tanggung jawab besar untuk mencetak atlet berprestasi dan membangun ekosistem olahraga yang berkelanjutan,” ujar Nabil.
Lebih lanjut, Pria asal Probolinggo ini merasa prihatin atas prestasi kontingen Kota Probolinggo pada gelaran Porprov di Malang. Untuk itu pemetaan prestasi melalui cabang olahraga, atau lebih terperinci nomor-nomor pada cabor yang berpotensi mendulang medali.
Strategi ini dinilai lebih efektif dibanding memaksakan keikutsertaan di semua nomor tanpa kesiapan yang matang. Perbandingan dengan daerah lain seperti Kota Kediri dan beberapa daerah di Jawa Timur juga menjadi catatan penting, karena dinilai memiliki perencanaan pembinaan jangka panjang.
“Kami di KONI Jawa Timur membuka ruang pendampingan bagi KONI kabupaten/kota, termasuk Kota Probolinggo, melalui bimbingan teknis, diskusi skema pembinaan prestasi, hingga pemetaan nomor-nomor unggulan yang berpotensi dikembangkan,” ujarnya.
Pelantikan pengurus KONI Kota Probolinggo ini ditandai dengan penyerahan bendera KONI oleh Ketua Umum KONI Kota Probolinggo, Muhammad Nabil kepada Ketua Umum KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan. (*)













