Lumajang, – Meski berhasil selamat dari banjir lahar Gunung Semeru, kecemasan masih menyelimuti warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Seperti Parnito, salah satu warga yang turun dari lokasi pengungsian, namun langsung disambut pemandangan rumah-rumah yang kini tinggal gentengnya saja karena tertimbun pasir setinggi empat meter, Minggu (7/12/2025),
Parnito mengaku rumahnya memang tidak terdampak langsung gelombang lahar pada Sabtu malam itu. Namun banjir sudah berada tepat di depan pintu rumahnya.
“Kalau ada banjir lagi pasti habis rumah saya, makanya ini saya evakuasi dulu,” katanya.
Ia bukan satu-satunya. Pagi itu, warga yang sebelumnya mengungsi di bukit mulai turun ke permukiman, hanya untuk mendapati puluhan rumah tetangga mereka terkubur hingga tak lagi terlihat bentuknya.
Sejumlah keluarga tampak mengangkut sofa, pakaian, dan ternak kambing mereka keluar dari dusun, berpacu dengan waktu sebelum kemungkinan banjir susulan datang.
Tercatat 17 rumah warga tertimbun material pada Sabtu malam, sementara asesmen terbaru BPBD Lumajang mencatat sedikitnya 15 rumah dan satu bangunan masjid tenggelam di bawah material vulkanik Gunung Semeru. Tak hanya rumah, tiga sepeda motor warga juga ikut tertimbun pasir dan batu.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan, hasil asesmen terbaru, terdapat 15 rumah warga yang tertimbun material vulkanik Gunung Semeru. Selain itu, sebanyak 3 motor warga dan 1 bangunan masjid juga tertimbun material.
“Data terbaru di Sumberlangsep saja ada 15 rumah dan 1 masjid, yang di Dusun Kajang Kosong belum kita rekap,” katanya. (*)












