Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyebut, pendangkalan sungai sebagai penyebab utama banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang.

Banjir yang terjadi sejak Kamis malam (30/10/2025) itu menyebabkan 1.225 rumah warga di Desa Rojopolo dan Kaliboto Kidul terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter.

“Pendangkalan tentunya jadi faktor utama. Sebenarnya ini sudah lima tahun tidak banjir di daerah sini, karena sebelumnya kita sudah membangun saluran dan melakukan normalisasi sungai. Tapi kali ini debit airnya tinggi dan alirannya tersumbat,” kata Indah saat meninjau lokasi banjir, Sabtu (1/11/25).

Ia menjelaskan, normalisasi sungai telah dilakukan sepanjang 3,4 kilometer melalui kerja sama Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur dan dukungan dana CSR. Namun, masih tersisa sekitar tiga kilometer aliran sungai yang belum tertangani.

“Kami sudah usulkan agar sisa tiga kilometer itu segera dinormalisasi ke PU SDA Provinsi, karena sungainya merupakan aset milik provinsi,” jelasnya.

Advertisement

Banjir paling parah terjadi di Desa Rojopolo dengan 1.185 rumah warga terendam, sedangkan di Desa Kaliboto Kidul sebanyak 40 rumah ikut terdampak. Genangan air merendam kawasan padat penduduk dan merusak perabotan serta barang berharga milik warga.

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyalurkan bantuan air bersih, makanan siap saji, dan logistik lainnya untuk warga terdampak.

“Air mineral untuk minum dan air bersih untuk mandi sudah kita kirim menggunakan mobil tangki. Nasi bungkus juga kita distribusikan karena warga belum bisa memasak,” kata Indah.

Selain bantuan logistik, bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur atas respon cepat dalam menangani bencana di Lumajang.

“Ibu gubernur sangat cepat merespons. Hari ini sudah didatangkan alat berat untuk membersihkan sungai dari ganggang, sampah, dan kayu yang ikut terbawa arus banjir kemarin,” ujarnya.

Indah mengimbau, warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi.

“Kita harus standby dan hati-hati, karena hujan masih terus turun. Lumajang termasuk wilayah yang tingkat kerawanannya tinggi terhadap bencana,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.