Menu

Mode Gelap
Pasca Karyawan Tewas Diduga Gantung Diri, Disnaker Jatim Selidiki Pabrik Tepung di Jember Modus Jual Ikan 15 Ton, Pemuda Palu Tipu Warga Kota Probolinggo Rp110 Juta Bangunan Liar di Kawasan Pelabuhan Kota Pasuruan Dibongkar Paksa LSM Diduga Peras Kades di Lumajang, Bupati Tidak Akan Ditoleransi SPPG Lumajang Sasar 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Bupati: Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi Bupati Lumajang: 73 Titik SPPG Disiapkan, 61 Sudah Miliki Titik Lokasi dan Izin Operasional

Pemerintahan · 25 Agu 2025 17:30 WIB

SPPG Lumajang Sasar 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Bupati: Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi


					Salah satu pelaksanaan program SPPG di Kecamatan Pasrujambe, Lumajang. (Foto: Asmadi) Perbesar

Salah satu pelaksanaan program SPPG di Kecamatan Pasrujambe, Lumajang. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Program Satuan Palayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang menargetkan untuk melayani hingga 3.750 penerima manfaat.

Sasaran utama program ini adalah siswa sekolah, ibu hamil, dan balita, dengan penyusunan menu yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan gizi masing-masing kelompok.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati menjelaskan, setiap porsi makanan disiapkan dengan nilai anggaran sebesar Rp10.000, namun tetap mengutamakan kelayakan gizi dan kualitas bahan makanan.

“Untuk anak-anak misalnya, berasnya 100 gram, dewasa 175 gram, balita 100 gram. Jadi makanannya berbeda tergantung usia dan kebutuhan gizinya,” kata bupati saat meninjau pelaksanaan program SPPG di Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/25).

Bupati menyampaikan, bahan pangan yang digunakan seluruhnya berasal dari Lumajang. Selain mendukung ketahanan pangan lokal, kebijakan ini juga bertujuan untuk memberdayakan petani dan pelaku usaha mikro di daerah.

“Semua bahan bakunya dari Lumajang. Sangat cukup dan layak untuk menunjang kebutuhan gizi anak-anak sekolah maupun ibu hamil,” katanya.

Makanan yang diproduksi tidak memerlukan tempat makan khusus karena langsung disalurkan kepada penerima manfaat untuk dikonsumsi. Sistem distribusi juga dirancang efisien, bahkan untuk wilayah dengan akses terbatas seperti Ranupani.

“Untuk daerah-daerah susah akses, seperti Ranupani, kami upayakan makanan bisa sampai maksimal dalam 20 hingga 25 menit. Idealnya 20 menit sudah tiba,” jelas Indah.

Program ini juga disiapkan dengan pengawasan ketat. Pemkab Lumajang melibatkan ahli gizi, akuntan, dan Dinas Kesehatan untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar kesehatan dan gizi.

“Tiap hari dipantau oleh tim. Ada ahli gizi, akuntan, dan pengawasan dari Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

LSM Diduga Peras Kades di Lumajang, Bupati Tidak Akan Ditoleransi

25 Agustus 2025 - 17:53 WIB

Bupati Lumajang: 73 Titik SPPG Disiapkan, 61 Sudah Miliki Titik Lokasi dan Izin Operasional

25 Agustus 2025 - 17:20 WIB

Dipoles Terpisah dari Revitalisasi Alun-alun, Pujasera Akan Dikonsep ala Drive Thru

23 Agustus 2025 - 11:32 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkab Lumajang Jamin Tak Ganggu Aktivitas Warga

23 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Cegah Pinjol, Pemkab Lumajang Gandeng OJK Perkuat Literasi Keuangan

22 Agustus 2025 - 18:49 WIB

Gus Haris Ajak BTPN Syariah Kolaborasi Tuntaskan Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo

22 Agustus 2025 - 15:41 WIB

Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang

21 Agustus 2025 - 18:45 WIB

Era Digital, Pramuka Diminta Jadi Penjaga Kebenaran dan Etika Siber

21 Agustus 2025 - 16:37 WIB

Dulu Dididik Pramuka, Bunda Indah Ingin Anak Lumajang Ikuti Jejaknya

21 Agustus 2025 - 15:55 WIB

Trending di Pemerintahan