Probolinggo,- Dampak kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Probolinggo terus berlanjut hingga pertengahan Agustus 2025. Kekeringan membuat belasan desa mengalami krisis air bersih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat, sejak awal Juni hingga pertengahan Agustus 2025, sebanyak 237 ribu liter telah disalurkan sebanyak 23 kali ke wilayah terdampak kekeringan.
Jumlah air yang didistribusikan bervariasi, tergantung pada permintaan dan kebutuhan masing-masing daerah. Berkisar antara 5 ribu liter hingga 12 ribu liter per distribusi.
“Jadi sampai saat ini kami masih terus mendistribusikan air bersih sesuai kebutuhan. Bahkan kemarin ada desa yang baru mulai meminta pasokan air bersih,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Moh. Zubaidulloh, Selasa (19/8/25).
Ia menambahkan, dalam rentang waktu Juni hingga Agustus 2025 itu, BPBD Kabupaten Probolinggo telah menjangkau 5.003 jiwa di 22 dusun, yang tersebar di 12 desa berbeda.
Beberapa daerah yang paling terdampak kekeringan antara lain, Dusun Dulungan dan Dusun Karang Tengah di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, dengan total suplai air bersih mencapai 71 ribu liter.
Kemudian Dusun Paoan, Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, yang menerima pasokan air bersih sebanyak 18 ribu liter.
“Diperkirakan musim kemarau masih akan berlangsung selama bulan Agustus ini dan baru akan mencapai puncaknya pada bulan September,” tambah Zubaidulloh. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra