Probolinggo,– Harapan petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, kembali diuji. Hingga pertengahan Agustus ini, Gudang Garam Cabang Paiton belum memberikan kepastian terkait pembelian tembakau hasil panen petani.
Kondisi ini memicu kekhawatiran petani, terlebih masa panen telah tiba dan sebagian hasil sudah mulai dipanen. Ketiadaan informasi resmi dari pihak gudang, menimbulkan ketidakpastian di kalangan petani yang selama ini menggantungkan hidupnya dari hasil panen tembakau.
Kekhawatiran petani bukan tanpa alasan. Tahun lalu, atau pada 2024, Gudang Garam Paiton memutuskan untuk tidak membeli tembakau petani lokal sama sekali.
Jika tahun ini keputusan yang sama kembali diambil, maka hal ini merupakan yang kedua kalinya berturut-turut dalam dua tahun terakhir.
Pengurus Gudang Daerah Gudang Garam Cabang Paiton, Maria Magdalena mengatakan, pihaknya masih menanti keputusan dari manajemen pusat yang berada di Kediri.
Ia.menyatakan belum ada arahan jelas apakah tahun ini gudang di Paiton akan kembali menyerap tembakau lokal atau tidak.
“Kami belum bisa memastikan. Kami masih menunggu keputusan dari pusat. Kalau tahun ini kami akan membeli atau tidak, itu semua tergantung dari pusat,” kata Maria, Kamis (14/8/25).
Maria juga tidak menampik bahwa sejak 2024 lalu, gudangnya tidak lagi menyerap tembakau dari petani lokal. Ia menyebutkan beberapa alasan yang memengaruhi keputusan itu, termasuk kondisi keuangan perusahaan yang terdampak penurunan penjualan secara signifikan.
“Kondisi Gudang Garam saat ini memang tidak baik-baik saja. Produksi menurun karena penjualan juga mengalami penurunan,” ujarnya.
Sementara itu, DPRD Kabupaten Probolinggo tidak tinggal diam menyikapi situasi ini. Ketua DPRD, Oka Mahendra Jati Kusuma, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Garam Cabang Paiton, pada Senin (11/8/2025).
Dalam sidak tersebut, Oka meminta agar pihak gudang segera menindaklanjuti permasalahan ini ke kantor pusat di Kediri dan menyampaikan hasilnya kepada pemerintah daerah.
“Kami minta Gudang Garam Paiton segera berkoordinasi dengan pusat. Hasilnya harus difollow up dan dilaporkan kepada kami. Ini menyangkut nasib petani kita yang sudah berada di masa panen,” tandas Oka. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra