Menu

Mode Gelap
Diduga Gelapkan 3 Mobil, Kades Karangpandan Ditangkap Saat Tidur di Masjid Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025 Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

Ekonomi · 5 Agu 2025 10:59 WIB

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen


					Lahan tembakau milik Sukirno. (Foto: Asmadi) Perbesar

Lahan tembakau milik Sukirno. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Petani Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, kini menghadapi krisis yang kian mengkhawatirkan.

Di tengah musim tanam yang seharusnya menjadi harapan panen, mereka justru dibayangi kegagalan total akibat kekeringan yang berkepanjangan. Minimnya pasokan air membuat tanaman padi dan tembakau yang sudah ditanam sejak awal musim kini mengering dan terancam mati.

“Sudah seminggu ini air tidak ada. Kami sudah coba pakai pompa, tapi air yang keluar sangat sedikit, tidak cukup untuk seluruh lahan. Tanaman jadi kerdil dan menguning,” keluh Sukirno (52), petani asal Dusun Krajan, Desa Tunjungrejo, Selasa (5/8/25).

Sukirno mengaku, telah mengeluarkan jutaan rupiah untuk biaya pengolahan lahan, pembelian bibit, pupuk, hingga sewa alat. Namun kini semua itu terancam sia-sia.

Ia bukan satu-satunya yang mengalami nasib demikian. Ratusan petani lain di desa tersebut kini mengalami hal serupa.

Biasanya, para petani mengandalkan saluran irigasi untuk mencukupi kebutuhan air sawah. Namun, debit air dari hulu menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir. Lebih parah lagi, sejumlah titik saluran irigasi diketahui mengalami penyumbatan akibat lumpur dan sampah yang tidak pernah dibersihkan secara rutin.

“Air dari irigasi sudah tidak sampai ke sini. Kami benar-benar bingung harus bagaimana,” kata Mulyono, petani lainnya.

Kepala Desa Tunjungrejo, Sudarto membenarkan, kondisi ini. Ia menyebutkan, laporan keluhan dari petani terus berdatangan. Pemerintah desa pun telah mencoba mengatasi situasi dengan berkoordinasi ke tingkat kecamatan dan kabupaten, namun bantuan belum kunjung tiba.

“Kami sudah menerima banyak laporan dari petani. Mereka sudah keluar biaya besar, tapi hasil panen terancam gagal. Ini jelas sangat merugikan warga,” tegasnya.

Sudarto mengaku, telah mengusulkan bantuan pompa air tambahan dan pengerukan saluran irigasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang. Namun sejauh ini belum ada tindak lanjut yang memadai. Sementara itu, para petani semakin putus asa karena tanaman mereka semakin mengering dari hari ke hari.

“Kami berharap pemerintah segera turun tangan. Jangan sampai kejadian ini terus terulang setiap musim tanam,” jelasnya. (*)

 


Editor: Ihsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi