Menu

Mode Gelap
Kertas dari Pelepah Pisang di Lumajang Tembus Pasar Jakarta Bandara Notohadinegoro Kembali beroperasi, Tiket Jember–Jakarta Hanya Rp1,3 Jutaan Momentun Kemerdekaan, 217 Tahanan Rutan Kraksaan Hirup Udara Bebas Perdana, Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Dari Angkut Rumput, Gelindingan Jadi Ajang Balap HUT RI ke-80 di Pasuruan Hadiah Kemerdekaan ke-80 RI, Warga Jember Kini Bisa Terbang Langsung ke Jakarta

Pemerintahan · 19 Jun 2025 17:52 WIB

Kunjungan Wisata Meningkat, Pemkab Pasuruan Genjot Target PAD Wisata


					Foto wisatawan Pemandian Aam Banyubiru Perbesar

Foto wisatawan Pemandian Aam Banyubiru

Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2025, dari sebelumnya Rp700 juta menjadi Rp900 juta. Langkah ini diambil menyusul tingginya animo wisatawan dan peningkatan signifikan dalam realisasi pendapatan hingga pertengahan tahun.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa mengungkapkan, bahwa hingga Mei 2025, realisasi PAD dari sektor pariwisata sudah menyentuh angka Rp440 juta.

“Ini angka yang menggembirakan dan menunjukkan tren positif dalam pengelolaan wisata daerah,” ujar Agus, Kamis (19/6/2025).

Angka tersebut mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perhitungan ulang atas proyeksi pendapatan yang bisa diraih dari sektor ini. Setelah melalui evaluasi, Pemkab Pasuruan pun memutuskan menaikkan target PAD pariwisata menjadi Rp900 juta.

“Dengan mempertimbangkan kunjungan wisata, memang ada potensi kenaikan pendapatan dari retribusi,” jelasnya.

Awalnya, tiga destinasi wisata andalan Ranu Grati, Banyubiru, dan Gerbang Wisata Baledono hanya ditargetkan menyumbang PAD sebesar Rp700 juta. Namun, tingginya minat kunjungan dan pembenahan fasilitas dinilai membuka peluang yang lebih besar.

Dari ketiga destinasi tersebut, kawasan Banyubiru tercatat sebagai penyumbang PAD terbesar. Keindahan alam serta pengelolaan fasilitas yang kian membaik menjadikannya favorit wisatawan.

“Banyubiru menyumbang retribusi paling tinggi dibanding dua destinasi lainnya,” ungkap Agus.

Agus menilai, capaian ini tidak lepas dari efek positif promosi dan peningkatan kualitas layanan.

Untuk mendukung target baru, Dinas Pariwisata mulai menyiapkan strategi promosi digital serta memperbanyak even pariwisata.

Pemkab juga akan melibatkan pelaku UMKM guna memperluas dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.

“Selain promosi online, kami juga akan libatkan UMKM agar efek pariwisata terasa sampai ke masyarakat,” pungkas Agus. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 241 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angkat Sejarah, Abadikan Warisan, Singowiguno Jadi Nama Pendopo di Lumajang

17 Agustus 2025 - 09:34 WIB

Tanah Kosong Jadi Bangunan, Pemutakhiran Data Pajak Bisa Buat Tagihan Meningkat

15 Agustus 2025 - 16:47 WIB

Pemkab Lumajang Anggarkan Rp13 Miliar untuk Pengadaan 30 Ambulans Desa Tahun 2025

15 Agustus 2025 - 12:59 WIB

Pemkot Probolinggo Usulkan 1883 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, 6 Orang Dicoret

14 Agustus 2025 - 21:52 WIB

Pemkab Jember Kebut Verifikasi 3.526 Pegawai Honorer, Target Rampung Sebelum 18 Agustus

14 Agustus 2025 - 21:18 WIB

Keamanan Jadi Pondasi Sosial dan Ekonomi, Bupati Lumajang Imbau Aktifkan Siskamling

14 Agustus 2025 - 14:50 WIB

Tindaklanjuti Keluhan Warga, DPRD Lumajang Panggil Perusahaan dan Cek Perizinan

13 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Sebanyak 46 PMI Bermasalah, Pemkab Lumajang Latih via Jalur Resmi

13 Agustus 2025 - 15:37 WIB

Lumajang Terapkan Retribusi TKA, Dorong Penguatan PAD dari Sektor Ketenagakerjaan

13 Agustus 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan