Probolinggo,- Ditengah larangan menggelar wisuda kelulusan secara mewah, ada hal yang berbeda di Kota Probolinggo saat momentum kelulusan siswa.
Seperti yang terlihat di SMPN 8 Kota Probolinggo. Di sekolah ini, siswa wisuda dengan cara membasuh kaki orang tua, Rabu (18/6/25). Tradisi ini bertujuan agar siswa lulus tanpa beban baik ke orang tua atau guru.
Prosesi sungkeman serat membasuh kaki orang tua dilakukan oleh 181 siswa kelas 9 SMPN 8 yang sudah dinyatakan lulus. Prosesi ini diawali dengan siswa yang menyuapi ibu dengan sesuap nasi kuning.
Setelah itu, masuk ke prosesi inti yakni membasuh kaki ibu masing-masing siswa dengan menggunakan baskom yang telah diisi sengan air. Setelah basuh kaki, siswa sungkem kepada oran tuanya.
Kepala SMPN 8 Kota Probolinggo, Zakial Erfan mengungkapkan, prosesi basuh kaki orang tua ini merupakan tradisi yang dilakukan sekolahnya setiap tahun, khususnya bagi siswa kelas 9 yang dinyatakan lulus.
“Tujuannya agar siswa yang akan melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya tidak memiliki beban baik kepada orang tua serta para guru di SMPN 8,” kata Zakial.
Selama prosesi membasuh kaki orang tua dan sungkem, ratusan siswa tak kuasa menahan tangis. Mereka teringat pengorbanan ibu yang berjuang agar anaknya agar menjadi sosok yang berguna.
“Tradisi basuh kaki ini tak lepas dari konsep wisuda yang sederhana namun tetap berkesan baik kepada siswa ataupun pada orang tua siswa,” imbuh Zakial.
Salah satu siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo, Tamara Yaulian menyebut, ibu merupakan sosok yang selalu ada untuk anak-anaknya, tak terkecuali menemani dan membimbing anak-anaknya.
“Intinya saya sayang sama ibu. Menurut saya, ibu merupakan sosok yang selalu ada. Saya berterima kasih kepada guru-guru SMPN 8 yang telah membimbing saya hingga lulus,” katanya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra