Probolinggo,- Komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan pemerintahan yang bersih dan berintegritas ditegaskan oleh Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, atau yang akrab disapa Gus Haris.
Dalam sebuah pernyataan tegas, ia menegaskan tidak akan memberikan ruang toleransi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam penyalahgunaan minuman keras (miras) maupun narkotika.
Menurut Gus Haris, keberadaan miras di tengah masyarakat, apalagi jika melibatkan aparatur pemerintahan, sangat meresahkan dan berbahaya bagi masa depan generasi muda.
Ia menilai miras tidak hanya merusak kesehatan, tetapi juga menghancurkan moral dan etika, terutama di kalangan ASN yang seharusnya menjadi teladan.
“Saya tidak akan pernah memberikan toleransi di internal Pemkab Probolinggo yang terlibat miras, selesai!” kata Gus Haris, Minggu (8/6/25).
Tak hanya soal miras, Gus Haris juga menyatakan sikap keras terhadap penyalahgunaan narkotika. Menurutnya, kedua hal itu merupakan musuh besar bagi pembangunan daerah dan harus diberantas secara menyeluruh tanpa kompromi.
Bupati yang juga seorang dokter ini menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah paling tegas, termasuk pemecatan bagi ASN yang terbukti terlibat.
Ia juga mendorong masyarakat untuk turut berperan aktif dalam pengawasan serta pelaporan apabila mengetahui adanya penyalahgunaan miras atau narkoba di lingkungannya.
“Miras harus dibrangus dari Probolinggo. Kita tidak bisa membiarkan barang haram ini menghancurkan masa depan anak-anak kita. Jika ASN saja ikut terlibat, bagaimana kita bisa memberi contoh baik kepada masyarakat?,” tambah dia.
Gus Haris menilai, pembenahan internal harus dimulai dari kedisiplinan dan keteladanan para pegawai negeri. Pihaknya juga akan terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya miras dan narkotika, serta membina generasi muda.
“Agar tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan produktif. Kalau memang ASN ada yang terlibat, sanksi paling keras adalah pemecatan,” tandasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra