Lumajang, – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak hanya memastikan hewan kurban sehat dan layak konsumsi, tetapi juga menghadirkan inovasi unik dalam pengawasan hewan kurban yang dijual di wilayahnya.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Lumajang meluncurkan program “Pasar Kurban Sehat” yang menggabungkan teknologi digital dan pendekatan edukasi untuk menjamin kualitas hewan kurban sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dalam upaya monitoring yang intensif, DKPP Lumajang menggunakan drone untuk memantau kondisi pasar hewan dari udara, memastikan tidak ada kerumunan berlebihan yang dapat memicu penyebaran penyakit.
Selain itu, sensor suhu tubuh dan alat pendeteksi tanda-tanda penyakit menular seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan antraks digunakan langsung di lapak-lapak penjual. Teknologi ini memungkinkan petugas melakukan pemeriksaan cepat dan akurat, memastikan hanya hewan sehat dan cukup umur yang diperjualbelikan.
Kepala Bidang DKPP, drh Endra Novianto mengatakan, inovasi ini memungkinkan petugas lapangan untuk segera mengidentifikasi dan menindaklanjuti hewan yang berpotensi sakit atau tidak layak kurban.
“Kami pastikan hanya hewan yang sehat dan cukup umur yang boleh diperjualbelikan dan dikurbankan oleh masyarakat,” kata Endra, Rabu (28/5/25).
Hasil monitoring intensif selama dua minggu terakhir menunjukkan bahwa hampir seluruh hewan kurban di Lumajang dalam kondisi prima dan bebas dari penyakit menular seperti PMK, antraks, dan zoonosis lainnya.
Pemerintah berharap dengan langkah-langkah inovatif ini, masyarakat dapat melaksanakan ibadah kurban dengan tenang dan penuh berkah.
“Idul Adha adalah momentum berbagi dan menjaga kesehatan masyarakat. Dengan standard ketat dan teknologi pendukung, kami yakin hewan kurban di Lumajang aman dan berkualitas,” pungkas Endra. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra