Menu

Mode Gelap
Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

Pemerintahan · 23 Mei 2025 10:52 WIB

Kolaborasi Bupati Lumajang dan Malang, Tumpak Sewu Bebas dari Pungutan Ganda


					Pertemuan hangat antara Bupati Lumajang, Indah Amperawati dan Bupati Malang, Sanusi, di Kantor Pemerintah Kabupaten Malang pada Kamis pagi (22/5/2025). Perbesar

Pertemuan hangat antara Bupati Lumajang, Indah Amperawati dan Bupati Malang, Sanusi, di Kantor Pemerintah Kabupaten Malang pada Kamis pagi (22/5/2025).

Lumajang, – Pertemuan hangat antara Bupati Lumajang, Indah Amperawati dan Bupati Malang, Sanusi, di Kantor Pemerintah Kabupaten Malang pada Kamis pagi (22/5/2025).

Pertemuan itu menjadi simbol kebersamaan dalam mengelola potensi wisata alam Tumpak Sewu.

Kedua kepala daerah sepakat untuk bekerja sama dalam mengelola kawasan wisata yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini.

Isu mengenai pungutan tiket ganda di kawasan dasar air terjun menjadi salah satu perhatian penting dalam pertemuan ini.

Kedua pemerintah daerah sepakat untuk menghapus sekat administratif dan menyatukan langkah dalam mengelola Tumpak Sewu.

“Kalau ini tidak bisa kita kelola bersama, permasalahan akan terus berlanjut. Yang dirugikan bukan hanya Kabupaten Malang dan Lumajang, tapi juga Indonesia,” jelas Bupati Lumajang yang akrab Bunda Indah.

Sementara Bupati Malang, Sanusi, menjelaskan, bahwa pengelolaan kawasan yang menyentuh wilayah sungai harus mengikuti ketentuan hukum dan perizinan, termasuk wewenang dari PU SDA Provinsi Jawa Timur. “Kami sudah menerima surat teguran terkait bangunan di area sungai, dan saya sudah pastikan bangunan tersebut telah dibongkar,” tegasnya.

Pertemuan ini menjadi pernyataan sikap bahwa alam tidak boleh dibatasi oleh sekat administratif. Bahwa kearifan lokal dan kebijakan pemerintahan bisa berjalan seiring jika dibangun di atas semangat kolaborasi.

Dengan demikian, Tumpak Sewu dapat menjadi contoh bagi pengelolaan kawasan wisata lainnya di Indonesia. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa

12 September 2025 - 17:42 WIB

BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung

12 September 2025 - 16:46 WIB

Trending di Pemerintahan