Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Pemerintahan · 15 Apr 2025 09:28 WIB

Mafia Tanah Berkedok Perangkat Desa di Lumajang


					Pengelolaan tanah di Kabupaten Lumajang masih menjadi sorotan karena dinilai belum adil dan transparan (Foto: Illustrasi). Perbesar

Pengelolaan tanah di Kabupaten Lumajang masih menjadi sorotan karena dinilai belum adil dan transparan (Foto: Illustrasi).

Lumajang, – Pengelolaan tanah di Kabupaten Lumajang masih menjadi sorotan karena dinilai belum adil dan transparan. Masyarakat, seringkali menjadi korban dari kebijakan pengelolaan tanah yang tidak berpihak kepada mereka.

Banyak masyarakat di Lumajang seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses tanah dan memperoleh hak-hak mereka atas tanah.

Kebijakan pengelolaan tanah yang tidak adil dan transparan dapat menyebabkan masyarakat kehilangan hak-hak mereka atas tanah dan menjadi korban dari sengketa tanah.

Selain itu, banyaknya mafia tanah yang berkedok sebagai perangkat desa telah menjadi sorotan di Kabupaten Lumajang. Mereka menggunakan posisi dan kekuasaan untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang tidak sah. Salah satunya di wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Modus operandi yang sering dilakukan oleh mafia tanah ini seperti menggunakan kekuasaan untuk memperoleh informasi sensitif tentang tanah. Mereka menggunakan posisi mereka sebagai perangkat desa untuk memperoleh informasi tentang tanah yang bernilai tinggi.

Bahkan mereka tidak segan-segan menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi proses pengurusan tanah, sehingga dapat memperoleh keuntungan pribadi. Tidak hanya itu, mereka menggunakan kekuasaan untuk melakukan pungutan liar kepada masyarakat yang ingin mengurus tanah.

Hal itupun menjadi sorotan Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma. Ia menegaskan, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban pertanahan dan mencegah konflik agraria.

“PPAT berperan vital dalam menciptakan rasa aman atas hak milik tanah masyarakat,” kata Yudha, Selasa (15/4/25).

Ia menyoroti sejumlah persoalan yang masih menjadi tantangan di Lumajang seperti, tumpang tindih sertifikat, alih fungsi lahan tanpa dasar hukum, hingga sengketa antara warga dengan korporasi.

“Peran PPAT bukan hanya administratif, namun juga sosial sebagai penjaga keadilan dan kepastian hukum dalam masyarakat,” katanya.

Untuk itu, tambah Yudha, Pemkab Lumajang harus memberikan edukasi hukum kepada masyarakat serta menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun sistem pertanahan yang adil dan berkelanjutan.

“Kita harus terus menjunjung tinggi falsafah lokal ‘sak dermo nglakoni, sak benere ngucap, sak jujure tumindak’. Filosofi ini menjadi dasar moral yang harus dipegang dalam melayani masyarakat,” jelasnya.

Yang tentunya, masyarakat Lumajang berharap pemerintah daerah dapat melakukan tindakan tegas untuk memberantas mafia tanah yang berkedok sebagai perangkat desa. Dengan demikian, pengelolaan tanah di Lumajang dapat menjadi lebih adil, transparan, dan berkelanjutan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 270 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan