Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Pendidikan · 30 Mar 2025 15:43 WIB

Eks Kantor Pemkab Pasuruan Diusulkan Jadi Sekolah Rakyat


					Gedung Eks Kantor Pemkab Pasuruan. Perbesar

Gedung Eks Kantor Pemkab Pasuruan.

Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menyatakan kesiapannya untuk menjadi proyek percontohan pendirian Sekolah Rakyat di Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan dijadwalkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.

Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo mengungkapkan, telah mengajukan proposal pendirian sekolah rakyat kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Proposal tersebut dibawa langsung oleh Kepala Dinas Sosial, Suwito Adi, dalam pertemuan dengan Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf di Jakarta.

“Kami sudah mengutus Kadinsos ke Jakarta dan bertemu langsung dengan Mensos Gus Ipul. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Proposal pendirian maupun penyelenggaraan sekolah rakyat sudah kami serahkan,” ujar Rusdi.

Dalam proposal itu, Pemkab Pasuruan mengusulkan bekas Kantor Pemkab di Jalan Hayam Wuruk sebagai lokasi sekolah rakyat.

Bangunan yang masih dalam kondisi baik dinilai layak dijadikan sekolah karena memiliki banyak ruang yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, lokasi tersebut juga dilengkapi lapangan, masjid, serta area parkir.

“Kondisinya masih bagus, hanya perlu sedikit renovasi. Tempatnya luas, fasilitasnya juga mendukung,” jelas Rusdi.

Terkait jumlah peserta didik, Pemkab Pasuruan mengusulkan enam rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa dari jenjang SMP hingga SMA.

Penerimaan siswa akan berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan prioritas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang memiliki prestasi akademik.

“Pemilihannya akan dilakukan langsung oleh Kemensos berdasarkan DTKS. Anak-anak dari keluarga miskin yang berprestasi secara akademik akan mendapat prioritas,” terangnya.

Seleksi akan dilakukan bertahap, dimulai dari verifikasi kondisi ekonomi hingga tes akademik. Sekolah ini nantinya menerapkan sistem asrama, di mana siswa akan tinggal di sekolah dan mendapatkan fasilitas pendidikan gratis, termasuk makan, tempat tinggal, seragam, hingga laptop.

“Sistemnya boarding school, jadi siswa harus mendapatkan izin dari orangtua untuk tinggal di asrama selama masa pendidikan. Soal tenaga pengajar, itu kebijakan pusat. Tapi kalau diminta bantuan, kami siap,” tegas Rusdi.

Selain bekas Kantor Pemkab, Pemkab Pasuruan juga menyiapkan tiga lokasi alternatif di Kecamatan Kejayan dan Gondangwetan. Rencananya, tim dari Kemensos akan melakukan survei ke lokasi tersebut pada minggu kedua April 2025.

“Kami sudah mendapat informasi bahwa tim Kemensos akan turun untuk survei. Pemkab Pasuruan siap mendampingi hingga proses selesai,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Gus Hilman Siapkan 44 Ribu Kuota Beasiswa bagi Pelajar di Pasuruan dan Probolinggo, Jamin Tidak Ada Pemotongan

22 April 2025 - 11:58 WIB

Hadapi Kasus Pelecehan Siswa, Disdikbud Lumajang Buat Crisis Center

22 April 2025 - 09:56 WIB

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Trending di Pendidikan