Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 6 Feb 2025 17:46 WIB

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur, Angin Kencang hingga Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah


					Gradien 3000 feet (Sumber : BMKG)
Perbesar

Gradien 3000 feet (Sumber : BMKG)

Pasuruan, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Djuanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada 7–16 Februari 2025.

BMKG memperingatkan, cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti, hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es di berbagai wilayah.

Sejumlah daerah yang berpotensi terdampak antara lain, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Trenggalek, Jember, dan Lumajang.

Kepala BMKG Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan menjelaskan, saat ini Jawa Timur tengah berada pada puncak musim hujan. Kondisi ini diperparah aktifnya Monsun Asia serta fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO).

“Kombinasi faktor ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor,” ujar Taufiq, Rabu (6/2/2025).

Selain itu, angin kencang juga diprakirakan terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Taliah yang saat ini berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

“Siklon ini diperkirakan bertahan hingga 9 Februari dan menyebabkan angin bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot atau sekitar 54 km/jam,” katanya.

Berdasarkan analisis angin gradien pada ketinggian 3.000 kaki, keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia selatan Jawa Barat turut berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur. BMKG memantau bahwa siklon ini bergerak ke arah barat dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.

Selisih tekanan udara yang cukup signifikan antara Asia (BBS 1022 mb) dan Australia (BBU 1004 mb) juga menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, Monsun Asia yang aktif sejak Januari 2025 diprediksi masih berlangsung hingga Februari dengan intensitas lebih kuat dari kondisi normal.

BMKG juga mencatat, nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) pada periode 6–16 Februari 2025 diprakirakan cenderung netral hingga negatif, yang menunjukkan adanya tutupan awan signifikan di Jawa Timur.

“Selain itu, gangguan gelombang atmosfer Kelvin dan MJO diperkirakan melintasi wilayah ini, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat,” tambahnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana akibat cuaca ekstrem. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 281 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan