Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 24 Jan 2025 10:13 WIB

Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Setinggi 900 Meter di Atas Puncak


					Gunung Semeru Erupsi. Perbesar

Gunung Semeru Erupsi.

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi pada Jumat (24/1/2025) pagi pukul 06.35 WIB.

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi.

“Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.35 WIB. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo 22 milimeter dan berdurasi 122 detik,” kata petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

Saat erupsi, Gunung Semeru teramati mengeluarkan letusan abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal setinggi 800 meter mengarah ke barat daya.

Tidak berhenti sampai di situ, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 08.13 WIB. Erupsi tersebut terekam seismograf dengan amplitudo 22 milimeter dan berdurasi 134 detik.

“Visual letusan teramati berupa kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal setinggi 900 meter mengarah ke barat daya,” kata Sigit dalam laporan tertulisnya.

Diketahui, selama 24 jam terakhir atau pada Rabu (22/1/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru merekam erupsi berupa letusan sebanyak 58 kali.

Menanggapi hal itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

“Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak,” ungkapnya.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai.

“Di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” tuturnya.

Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 93 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan