Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Regional · 3 Jan 2025 09:35 WIB

Ngeri! Kasus PMK di Lumajang Papar 900 Ekor Sapi


					Ilustrasi sapi yang berpotensi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Perbesar

Ilustrasi sapi yang berpotensi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Lumajang,- Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang kembali merebak. Sejak November hingga Desember 2024, sebanyak 900 ekor sapi terpapar penyakit ini.

Salah satu peternak sapi di Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Ni’am mengaku ternaknya sudah dua bulan ini terkena virus PMK.

“Sudah dua bulan ini sapi saya sakit-sakitan. Dikasih makan susah, gak mau berdiri, dan sekarang masih proses pengobatan,” kata Ni’am saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/25).

Tidak hanya Ni’am, Sutari warga Desa Kunir mengatakan hal senada. Menurutnya, sapinya sudah ada yang mati sementara sapi yang masih hidup, tidak memiliki nafsu makan.

“Ya gimana ya, tadinya sapi ini mau saya jual untuk biaya rehab rumah. Tapi belum rejeki, sapinya ada yang mati dan tinggal satu, tapi ya sakit-sakitan juga,” jelasnya.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang,  Endra Novianto mengakui jika kasus PMK di Lumajang sudah meluas.

Bahkan jumlah hewan yang terpapar sudah mencapai ratusan. “Kalau di Lumajang sekitar dua bulan terakhir ini antara 800 – 900 ekor sapi yang terserang virus PMK,” terang Endra.

Penyebaran kasus tersebut, jelas dia, tidak hanya di wilayah Lumajang. Bahkan mayoritas ternak di Jawa Timur, juga sudah banyak yang terserang virus PMK.

“Faktor utamanya ya karena memasuki musim hujan. Habis panas langsung turun hujan,” cetus Endra.

Disamping itu, sambungnya banyaknya hewan ternak yang keluar masuk Lumajang juga menjadi salah satu penyebab penularan PMK.

“Disamping itu, ternak sapi kan keluar masuk ke Lumajang, jadi itu yang menjadi salah satu penyebabnya,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 166 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini

8 Juni 2025 - 12:13 WIB

Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember

7 Juni 2025 - 15:49 WIB

Idul Adha, Perajin Pisau Potong di Kota Probolinggo Banjir Pesanan

5 Juni 2025 - 18:40 WIB

Bakal Dipotong, Ratusan Hewan Kurban di Probolinggo Diperiksa Kesehatannya

4 Juni 2025 - 18:04 WIB

H-2 Idul Adha, RPH Kota Probolinggo Terima 18 Pesanan Pemotongan Sapi

4 Juni 2025 - 17:18 WIB

Trending di Regional