Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Peristiwa · 19 Mei 2024 14:32 WIB

Dua Hari, Gunung Semeru Alami Erupsi Sebanyak 65 Kali


					ERUPSI: Kondisi Gunung Semeru di Lumajang yang sering mengalami erupsi selama beberapa hari terakhir. (foto: Asmadi). Perbesar

ERUPSI: Kondisi Gunung Semeru di Lumajang yang sering mengalami erupsi selama beberapa hari terakhir. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Selama 2 hari terakhir, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, mengalami 65 kali erupsi. Terbaru, Minggu (19/5/24) dini hari, tepatnya pukul 00.39 WIB, material vulkanik setinggi 700 meter keluar dari kawah Gunung Semeru.

Tak hanya sekali, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi, pada pukul 06.13 WIB. Lalu erupsi yang ketiga terjadi pada pukul 06.16. WIB.

“Visual Gunung Semeru tidak teramati, erupsi masih berlangsung,” kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto dalam laporannya.

Menurutnya, visual letusan tidak teramati dalam tiga kali erupsi Gunung Semeru tersebut. Saat laporan itu dibuat, erupsi Gunung Semeru masih berlangsung.

Meski terus erupsi, namun Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III. PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak itu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” ungkap dia.

Kemudian, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch Rochim

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa