Menu

Mode Gelap
Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

Ekonomi · 15 Mar 2024 15:14 WIB

Bulan Ramadan, Lampu Motif Kaligrafi Berbahan Paralon Banjir Pesanan


					KREATIF: Erwin Adi Prastika di samping lampu gantung hias bermotif kaligrafi buatannya. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Erwin Adi Prastika di samping lampu gantung hias bermotif kaligrafi buatannya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Masih ingat dengan sosok Erwin Adi Prastika (30) warga Jl. Serma Abdurrahman, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yang membuat lampu hias dari paralon? Kini, pada bulan Ramadan usaha yang dirintis di rumahnya tersebut banyak menerima order lampu hias.

Ditemui di rumahnya, Jumat (15/3/2024), Erwin bersama rekannya Yuzak Pamungkas (30), warga Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo mengerjakan pesanan lampu hias dari paralon.

Erwin mengaku, jika sejak sebelum bulan Ramadan, ia telah menerima puluhan pesanan lampu hias dari paralon dengan motif kebanyakan tulisan kaligrafi.

Bahkan karena banyaknya pesanan, ia dan Yuzak harus lembur hingga malam hari untuk mengerjakannya.

“Sebelum bulan Ramadan, sudah banyak pesanan yang masuk dan rata-rata lampu hias bermotif tulisan kaligrafi. Paling banyak model lampu gantung. Selain itu, untuk pemesannya, selain perorangan, juga datang dari sejumlah pondok pesantren,” ujar Erwin, Jum’at (15/3/24).

Bahkan, ada salah satu lampu hias model gantung pesanan dari Pondok Pesantren Darussalam, Pasuruan. Lampu hias model gantung ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter, dan tinggi sekitar 50 meter.

Tak hanya itu, untuk motif kaligrafi keliling lampu hias gantung dari paralon ini yakni, Ayat Kursi dengan kaligrafi di atasnya bertuliskan syahadat.

Kemudian, lampu yang digunakan sekitar 30 lampu dengan berbagai jenis, dengan total daya lampu berdaya sekitar 100 Watt.

“Untuk mengerjakan lampu hias gantung ini dibutuhkan waktu satu bulan penuh, mulai dari desain awal, pemasangan dan pengecatan lampu. Lampu hias gantung ini saya jual dengan harga Rp 12 juta,” ujarnya.

Bahkan, menginjak awal Ramadan pun, sudah ada 14 pesanan yang mengantre untuk dikerjakan.

Pesanan diperkirakan akan terus bertambah mengingat selain untuk hiasan, produk tersebut bisa untuk souvenir atau oleh-oleh Hari Raya Idul Fitri.

“Selain ada pesanan yang menunggu, saat ini kami juga sedang mengerjakan lampu hias kaligrafi pesanan dari Ponpes Nurul Jadid, Paiton, yang semuanya berbahan dasar pipa paralon,” Erwin memungkasi. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 194 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi