Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

Kesehatan · 1 Feb 2024 19:31 WIB

Baru Sebulan, DBD di Probolinggo Tembus 173 kasus, Terbanyak di Besuk


					WASPADA DBD: Sepanjang Januari 2024, terjadi 174 kasus DBD di Kabupaten Probolinggo. (foto: ilustrasi). Perbesar

WASPADA DBD: Sepanjang Januari 2024, terjadi 174 kasus DBD di Kabupaten Probolinggo. (foto: ilustrasi).

Probolinggo,- Tahun 2024 baru berjalan satu bulan, namun kasus demam berdarah dengue (DBD) sudah merebak di Kabupaten Probolinggo. Selama Januari, sudah ada 173 penderita DBD, tiga di antaranya sampai meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, datangnya musim hujan membuat ancaman DBD semakin besar.

Sebab, semakin banyak tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. “DBD ini kan siklusnya tahunan ya. Dan musim huja ini biasanya memang kasusnya tinggi,” kata dr. Dewi, Kamis (1/2/2024).

Ia menyebut, genangan air yang ditimbulkan dari hujan, dapat menjadi sarang bagi nyamuk untuk berkembang biak. Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk untuk menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Gerakan PSN ini harus masif, semua lini harus bergerak. Percuma di-fogging terus, sementara jentiknya masih banyak,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, dari 173 kasus yang ada, Kecamatan Besuk menjadi penyumbang terbanyak kasus DBD.

Tercatat, di Puskesmas Besuk sudah ada 34 kasus dan di Puskesmas Bago Kecamatan Besuk sudah ada 28 kasus DBD.

“Di Kecamatan Besuk cukup tinggi, bahkan ada ibu-ibu yang bilang jentiknya ada yang seperti rempeyek sangking banyaknya,” ujarnya.

Selain di Besuk, kasus DBD di dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Paiton juga terbilang tinggi. Di Puskesmas Jabungsisir, 17 kasus dan di Puskesmas Paiton 18 kasus.

Selanjutnya ada Puskesmas Pakuniran dengan 17 kasus dan Kecamatan Kraksaan dengan 16 kasus.

“Di kecamatan lain juga ada namun kasusnya tidak terlalu tinggi,” ujarnya.

Mantan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo menambahkan, rata-rata penderitanya adalah anak-anak. Oleh sebab itu, ia berharap para orangtua harus memperhatikan betul lingkungan sekitarnya agar tidak menjadi sarang nyamuk.

“Yang rentan kena DBD itu memang anak-anak dan lansia. Dan yang sekarang ini, 90 persen penderitanya adalah anak-anak,” ungkapnya.

Sebagai informasi, kasus DBD di Kabupaten Probolinggo memang sempat mendapatkan perhatian khusus dari Kemenkes RI. Pada 2023 lalu, terdapat 741 kasus DBD dengan 22 di antaranya meninggal dunia. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan