Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Peristiwa · 8 Jul 2023 08:17 WIB

Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Selama 14 Hari


					TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq) Perbesar

TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq)

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bergerak cepat pasca banjir melanda wilayahnya. Selain melakukan assessment dampak banjir, pemerintah daerah juga mendirikan sejumlah posko pengungsian.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023) malam mengatakan, Pemkab Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari akibat bencana ini.

Masa tanggap darurat selama dua pekan itu berlaku mulai tanggal 7 Juli 2023 sampai 21 Juli 2023.

“Baru saja saya sudah menandatangani dan saya menugaskan Pak Sekda sebagai pimpinan satuas tugas selama 14 hari,” kata Cak Thoriq.

Menurut Cak Thoriq, keputusan itu diambil setelah 6 kecamatan di Kabupaten Lumajang, yakni Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursari, porak-poranda pasca diterjang banjir bandang hingga longsor.

Cak Thoriq menyampaikan, hujan di kawasan Gunung Semeru sejauh ini masih sangat tinggi. Untuk itu, ia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi selama beberapa hari ini.

“Pendataan terus kita lakukan, kita juga akan melihat situasi beberapa hari ini karena curah hujan masih tinggi lantaran lahar Semeru tidak bisa diprediksi,” jelasnya.

Untuk itu, ia minta kepada jajarannya, khususnya Tim Satgas, dan juga pihak-pihak terkait lain agar terus memantau kawasan rawan bencana. Sekecil apapun kejadian yang terjadi, harus segera dilaporkan.

“Tim Satgas harus bisa memberi informasi sekecil apapun itu, dan saling berkoordinasi guna menginformasikan segala sesuatunya yang ada di lapangan,” pungkasnya. (***)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa