Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 13 Okt 2022 15:08 WIB

Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Petakan Titik Rawan Genangan


					Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Petakan Titik Rawan Genangan Perbesar

Probolinggo – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo telah mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di Kota Probolinggo. BPBD telah memetakan titik-titik rawan genangan saat terjadi hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini wilayah Kota Probolinggo memasuki musim hujan, di mana intensitas hujan yang turun masih belum memasuki puncak. Selain itu, hujan yang turun tidak setiap hari.

“Jika dilihat dari prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), puncak musim hujan akan terjadi pada pertengahan Desember 2022 hingga Januari 2023. Sedangkan, bulan Oktober, hingga November 2022 bisa dikatakan masuk awal musim hujan,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi dampak puncak musim hujan, BPBD Kota Probolinggo telah memetakan titik rawan genangan. Titik-titik itu tersebar di lima kecamatan, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Mayangan, dan Kanigaran.

Sedangkan, titik rawan banjir berada di Kecamatan Wonoasih dan Kedopok. “Jadi dari hasil pemetaan, di lima kecamatan di kota, seluruhnya ada titik rawan genangan jika hujan dengan intensitas lebat terjadi,” ujarnya.

Untuk memberikan respon cepat jika terjadi bencana, BPBD telah menyiapkan total 55 anggota, terdiri dari tim TRC BPBD berjumlah 15 orang adminstrasi posko 5 orang, relawan PB 30 orang, relawan Rescue BPBD 10 orang.

“Selain itu jika terjadi bencana BPBD sendiri dapat menggerakkan stekeholder kebencanaan terkait. Termasuk instansi vertikal, yakni TNI, dan Polri,” imbuh Sugito. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Trending di Pemerintahan