Menu

Mode Gelap
Marsda Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo Kematian Mendadak di Tengah Karnaval Sound Horeg Lumajang, Ini Kata Dokter Yessika Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara! Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang Gudang Produksi Mebel di Pasuruan Terbakar, Penyebab Belum Diketahui Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

Pemerintahan · 17 Mar 2022 18:13 WIB

Warga dan Wisatawan Bromo Diingatkan Waspada Titik Rawan Longsor


					Warga dan Wisatawan Bromo Diingatkan Waspada Titik Rawan Longsor Perbesar

Probolinggo – Dalam dua pekan terakhir, akses jalan menuju Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo dua kali terganggu tanah longsor. Meski ada korban, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengimbau, warga dan wisatawan agar berhati- hati saat melintas kawasan rawan longsor mengingat hingga saat ini masih berlangsung musim hujan.

Hal tersebut di sampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Sugeng Supri Sayoga. Dikatakan longsor yang kedua terjadi di wilayah Desa Wonomerto karena wilayah tersebut diguyur hujan cukup lama.

“Kami mengimbau kepada warga serta wisatawan yang melintas di titik rawan longsor khususnya saat hujan apalagi hujan dengan intensitas lama, untuk sementara berhenti di tempat aman menunggu hujan reda. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan,” ujarnya.

Selain itu, musim hujan masih akan terjadi hingga akhir bulan Maret 2022. Hal tersebut diketahui dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di mana puncak musim hujan terjadi pada bulan Februari 2022. Hal ini di pengaruhi oleh badai yang terjadi di wilayah Australia, sehingga berdampak kepada musim hujan yang terjadi.

“Kami berharap, akhir bulan Maret ini musim hujan sudah berakhir, namun demikian petugas akan selalu siap jika terjadi bencana baik itu tanah longsor, maupun bencana apapun yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo, di samping destana-destana (desa tahan bencana, Red.) yang juga telah siap mengahadapi bencana di wilayahnya,” imbuh Sugeng. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Trending di Pemerintahan