Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Pemerintahan · 17 Mar 2022 18:13 WIB

Warga dan Wisatawan Bromo Diingatkan Waspada Titik Rawan Longsor


					Warga dan Wisatawan Bromo Diingatkan Waspada Titik Rawan Longsor Perbesar

Probolinggo – Dalam dua pekan terakhir, akses jalan menuju Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo dua kali terganggu tanah longsor. Meski ada korban, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengimbau, warga dan wisatawan agar berhati- hati saat melintas kawasan rawan longsor mengingat hingga saat ini masih berlangsung musim hujan.

Hal tersebut di sampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Sugeng Supri Sayoga. Dikatakan longsor yang kedua terjadi di wilayah Desa Wonomerto karena wilayah tersebut diguyur hujan cukup lama.

“Kami mengimbau kepada warga serta wisatawan yang melintas di titik rawan longsor khususnya saat hujan apalagi hujan dengan intensitas lama, untuk sementara berhenti di tempat aman menunggu hujan reda. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan,” ujarnya.

Selain itu, musim hujan masih akan terjadi hingga akhir bulan Maret 2022. Hal tersebut diketahui dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di mana puncak musim hujan terjadi pada bulan Februari 2022. Hal ini di pengaruhi oleh badai yang terjadi di wilayah Australia, sehingga berdampak kepada musim hujan yang terjadi.

“Kami berharap, akhir bulan Maret ini musim hujan sudah berakhir, namun demikian petugas akan selalu siap jika terjadi bencana baik itu tanah longsor, maupun bencana apapun yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo, di samping destana-destana (desa tahan bencana, Red.) yang juga telah siap mengahadapi bencana di wilayahnya,” imbuh Sugeng. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan