Menu

Mode Gelap
Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

Pendidikan · 21 Jun 2021 16:46 WIB

Kembali Zona Merah, Pemkot Pasuruan Hentikan Sekolah Tatap Muka


					Kembali Zona Merah, Pemkot Pasuruan Hentikan Sekolah Tatap Muka Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan memutuskan untuk menghentikan Sekolah Tatap Muka (STM), yang telah diujicobakan sejak pertengahan Mei 2021 lalu. Penghentian STM dilakukan seiring melonjaknya kasus Covid-19.

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya sudah berkonsolidasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menhentikan STM. Langhak itu sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus korona.

“Kebetulan hari ini sekolah masih libur, tanggal masuknya pada 11 Juli 2021. Ada memang proses-proses pendaftaran yang harus dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat,” kata Wali Kota. Senin (21/6/2021).

Dijelaskan kepala daerah yang akrab dipanggil Gus Ipul itu, jika pada 11 Juli Kota Pasuruan masih zona merah, maka pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Baik ditingkat SD, SMP hingga SMA.

“Jadi (STM, red) kita tunda jika nanti situasi dan kondisinya tidak memungkinkan,” papar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Gus Ipul juga meminta kesadaran para siswa, wali murid, guru atau para pendidik di setiap sekolah di Kota Pasuruan, bersabar untuk mengikuti STM kembali. “Juga waspada, peduli, dan mau saling mengingatkan,” imbaunya.

Pembelajaran tatap muka di ujicobakan di Kota Pasuruan sejak tanggal 20 Mei 2021 lalu. Pembelajaran langsung itu berlaku untuk SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Namun, sebelum tahun ajaran baru, kasus Covid-19 kembali melonjak.

Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pasuruan ditandai dengan munculnya klaster ziarah makam. Penyebabnya, 142 warga Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, ziarah Wali Limo ke Surabaya, Lamongan, Tuban dan Gresik, tanggal 6 Juni lalu.

Sepulangnya dari ziarah, sejumlah warga sakit dan dua orang perempuan anggota ziarah meninggal dunia. Pasien meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. Kota Pasuruan pun kembali masuk zona merah.(*)

Editor: Efendi Muhamad
Publiher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan