Menu

Mode Gelap
Dipanggil DPRD, Satpol PP Probolinggo Akui Lalai Awasi Peredaran Miras Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

Lingkungan · 1 Nov 2019 11:05 WIB

Menggemaskan! 2 Bayi Beruang Eropa Lahir di TSI Prigen


					Menggemaskan! 2 Bayi Beruang Eropa Lahir di TSI Prigen Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Taman Safari Indonesia II di Prigen, Kabupaten Pasuruan, menunjukkan kemahirannya dalam pengembangbiakkan atau breeding satwa. Kali ini, 2 bayi beruang coklat asal eropa berhasil dikembangbiakkan.

Dua bayi beruang ini lahir dari pasangan indukan bernama Joy dan pejantan bernama Chiko. Kedua ekor bayi berjenis kelamin jantan ini diberi nama Sakti dan Satria.

Bayi beruang menggemaskan ini lahir pada 7 Juni 2019 lalu, persis seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. Setelah melalui perawatan dan pemeriksaan kesehatan secara intensif, keduanya segera diperkenalkan kepada publik.

Sehari-hari, Satria dan Sakti cukup aktif bergerak. Mereka senang berguling di tanah dan berlarian menjelajahi habitatnya di Taman Safari Prigen.

Penasaran? Tenang saja, karena tak lama lagi pengunjung bisa menyaksikan langsung tingkah Satria dan Sakti yang lucu nan menggemaskan.

“Nantinya, pengunjung bisa melihat langsung Satria dan Sakti di Safari Adventure,” kata Musa Taebenu, Senior Keeper Karnivor, Jum’at (1/11) pagi.

Sekadar diketahui, kelahiran Satria dan Sakti ini merupakan kali kedua Joy melahirkan. Yang pertama, Joy melahirkan 3 ekor beruang cokelat, bernama Junior, Julio, dan Juni.

TSI Prigen tak akan berpuas diri dengan keberhasilan kelahiran satwa yang memiliki nama latin ursus arctos ini. Sebab, upaya breeding juga masih terus diterapkan ke satwa-satwa lain yang ada di sini.

Diharapkan Musa, akan ada kelahiran satwa-satwa lain dimasa mendatang. “Dengan keberhasilan breeding ini, maka kita punya harapan untuk mencegah kepunahan satwa demi anak cucu kita,” tuturnya.

Ia menjelaskan, di TSI Prigen, sudah ada 11 ekor beruang coklat. Kata dia, masa kehamilan beruang ini sembilan bulan. Biasanya, masa kawin bulan Oktober dan lahir perkiraan bulan Juli.

“Kesulitannya menjaga beruang ini dalam proses kehamilan sampai kelahiran. Beruang jenis ini adalah satwa yang sensitif, harus ada penanganan khusus,” jelasnya.

Penanganan khusus ini, kata dia, seperti penempatan beruang dalam ruang gelap dan tertutup, tidak terganggu sama sekali. “Harus ekstra agar mendapatkan bayi yang sehat,” pungkas pria asal Flores ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Trending di Lingkungan