PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perilaku Makbullah (41), perangkat Desa Patemon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo ini benar-benar tidak bisa dijadikan teladan warganya. Ia dipergoki warga sedang mencuri sepeda motor di Desa Kalikajar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Tidak sekadar ditangkap, Makbullah punmenjadi sasaran bulan-bulanan warga. Setelah babak belur, tersangka akhirnya dilarikan ke Puskesmas Paiton.

Insiden pencurian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu Slamet (32) warga Desa Randumerak, Kecamatan Paiton dengan mengendarai motor bertandang ke rumah saudaranya, yang berada di samping Masjid An-Nur Desa Jabung Wetan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Selang beberapa menit kemudian, sepeda motor Honda Vario dengan pelat nomor N 6738 PU milik Slamet yang diparkir di teras rumah saudaranya sudah amblas. Bersama warga, Slamet berusaha mencari motor tersebut.

Sepeda motor Vario 125 milik korban saat berada di Mapolsek Paiton. (maf)

Akhirnya motor itu ditemukan di jalan Desa Kalikajar. “Berkat petunjuk dari beberapa warga, akhirnya saya mendapati pencurinya, meskipun pelat dan stiker sudah dicopoti semua. Pelaku sempat mau kabur, untungnya ada warga yang membantu,” kata Slamet saat ditemui di Polsek Paiton, Jumat (21/9/2018).

Advertisement

Karena hendak kabur begitu terjatuh dari motor, warga langsung memukuli tersangka sampai babak belur. “Setelah itu tersangka langsung dibawa ke Puskesmas.

Ternyata Makbullah tidak sendirian saat beraksi mencuri motor. Tetapi sebelum warga menangkapnya, rekan Makbullah sudah kabur lebih dulu.

Sementara menurut Kepala Desa Jabung Wetan, Saiful Bahri, pencurian terjadi ketika warga sedang melaksanakan shalat Jumat.

“Kebetulan, korban yang pada saat itu bertamu ke rumah saudaranya yang berada di belakang masjid di sini. Saat mengetahui sepeda motornya hilang, korban langsung mencari, untungnya salah satu jamaah shalat Jumat ada yang mengetahui larinya tersangka,” jelasnya saat ditemui di Puskesmas.

Sementara itu Kapolsek Paiton saat dikonfirmasi, enggan memberikan keterangan. Alasannya ia masih belum mengetahui kronologisnya.”Saya masih tidak tahu kejadiannya,” katanya. (*)

 

 

Penulis: Moh. Ahsan Faradies

Editor: Ikhsan Mahmudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *