Menu

Mode Gelap
Diawali Cek-cok, Pasutri di Tiris Probolinggo Dibacok Tetangga Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Klaim Salah Sasaran, Korban Pembacokan Minta Keadilan ke Polres Probolinggo Kota Akhirnya, Penerbangan Perdana Jember – Jakarta Resmi Terwujud Minim Fasilitas, Pebalap Jember Sambut Baik Rencana Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Petaka Dinihari, Api Lalap Gedung SMKN 1 Winongan Pasuruan

Lingkungan · 21 Feb 2018 15:38 WIB

Diwarnai Penolakan, 8 Orgil di Kota Probolinggo Terjaring


					Diwarnai Penolakan, 8 Orgil di Kota Probolinggo Terjaring Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Maraknya aksi teror terhadap tokoh agama yang dilakukan dengan modus pelaku sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Polresta Probolinggo bersama Satpol PP setempat, melakukan razia besar-besaran, Rabu (21/2/2018).

Aksi petugas gabungan, diawali dengan merazia orang gila (Orgil) yang kerap mangkal di areal Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Di lokasi tersebut, aksi tarik menarik tak dapat terelakkan saat petugas berusaha membawa seorang pria ODGJ, ke dalam kendaraan patroli.

Tak hanya berontak, pria paruh baya itu pun berteriak-teriak sembari terus menolak rangkulan petugas yang berusaha mengamankannya. Namun setelah beberapa saat, tunawisma dengan gangguan jiwa ini berhasil diamankan.

Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal memaparkan bahwa razia ini digelar menyusul turunnya instruksi dari Polda Jawa Timur, agar seluruh jajaran di daerah mengamankan para orgil yang diketemukan berkeliaran di jalan.

“Tujuan yang pertama untuk pendataan. Selanjutnya memberikan bantuan yang layak, bagaiamanapun mereka juga manusia yang harus dimanusiakan. Yang ketiga, jangan sampai kelompok ini dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan tak bertanggung jawab,” jelas Kapolres Alfian.

Dari sejumlah jalan protokol kota, pusat keramaian hingga terminal Bayuangga, petugas hanya menemukan 8 tunawisma yang diduga alami gangguan jiwa. “Kami amankan 8 orang, terdiri dari 7 pria dan 1 wanita,” imbuh Alfian.

Selanjutnya, jelas perwira asal Sumenep Madura ini, orgil yang terjaring bakal diserahkan kepada Dinas Sosial Kota Probolinggo, agar ditangani lebih lanjut. “Tentunya yang mengalami gangguan jiwa berat, bisa dibawa ke rumah sakit jiwa mas,” Alfian menegaskan. (fly/arf).

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Trending di Lingkungan