Upacara HSN VII Digelar di Pesantren Riyadlus Sholihin

Probolinggo – Pemkot Probolinggo merayakan Hari Santri Nasional (,HSN) VII, yang jatuh pada Jumat (22/10/21), di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, dengan menggelar upacara. Upacara yang dihadiri oleh ribuan santri dari berbagai pesantren ini juga dimeriahkan atraksi bela diri dari perwakilan santri.

Upacara juga dihadiri para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anggota Forkopimda Kota Probolinggo.

Selain itu peserta upacara yang merupakan santri juga menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 5M.

Setiap santri terlibat dalam jalannya upacara, mulai menjadi petugas upacara, pemimpin upacara, hingga petugas pengibar Bendera Merah Putih. Dalam upacara ini juga dibacakan Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945, Ikrar Santri, dan Resolusi Jihad. Masing – masing dibacakan oleh santri.

Dalam sambutanya, Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin yang menjadi Inspektur upacara mengatakan, HSN terkait upaya mempertahankan kemerdekaan melalui fatwa Rais Akbar Nahdlatul Ulama tentang reolusi jihad.

BANTUAN: Wali Kota Probolinggo salurkan sembako kepada santri yang berstatus yatim-piatu. (foto: Agus Raja).

“Selain itu kita berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sudah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, tentang hari santri, sehingga kita dapat memperingatknya bersama,” ujarnya.

Dengan peringatan upacara HSN VII menjadikan momentum kebangkitan para santri. Sehingga para santri dapat menjadi bagian dari perkembangan Indonesia.

“Kami berharap dengan hari santri ke-7 ini, para santri ini dapat menjadi teladan dan panutan. Selain itu, para santri harus meneruskan perjuangan para santri yang ikut dalam melawan penjajahan,” imbuh Habib Hadi.

Tak hanya upacara, HSN juga dimeriahkan dengan atraksi beladiri dari para santri. Di antaranya atraksi memecah batu, hingga beladiri menggunakan senjata tajam, dan kekebalan tubuh.

Salah satu santri yang memeragakan atraksi beladiri, Amalia Nilam mengatakan, senang dan bangga menjadi bagian dari santri. Selain itu, ia bangga dapat menunjukkan atraksi kekebalan diri tubuhnya dicambuk.

Baca Juga  Nyepi, Wisata Gunung Bromo Ditutup Sehari

“Saat beberapa kali dicambuk, tidak ada rasa sakit di punggung, karena inilah seni beladiri, dan saya berharap dengan hari santri ke-7 ini, seluruh santri mampu menjaga kedaulatan bangsa dari ancaman berbagai pihak,” ujarnya. (Adv).

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Wali Kota Tandatangani Pemanfaatan BMD, Plaza Probolinggo Segera Difungsikan Kembali

Probolinggo,- Pemerintah Kota Probolinggo dan PT. Amco Jaya Tri Tunggal Pratama menandatangani kesepakatan pemanfaatan Barang …